Sri Mulyani Sebut Vaksin Bukan Akhir dari Tantangan Melawan COVID-19, Lalu Apa Lagi?
Menteri Keuangan, Sri Mulyani. (Foto: Setkab)

Bagikan:

JAKARTA - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengatakan bahwa COVID-19 adalah masalah semua negara yang tidak dapat diselesaikan hanya oleh satu negara atau satu wilayah. Untuk itu, dibutuhkan kolaborasi internasional untuk melawannya.

"Semua negara juga harus berada dalam satu meja untuk mengatasi masalah ini. Itulah mengapa kolaborasi di tingkat internasional akan menjadi sangat penting," ujar Sri Mulyani, dilansir dari laman Kemenkeu, Jumat 16 Oktober.

Terkait pembiayaan dari IMF untuk negara miskin dan berkembang, Menkeu menyebut bahwa mereka memiliki mekanisme untuk memastikan bahwa utangnya akan dipinjam dengan benar. Menkeu melihat pentingnya Debt Service Suspension Initiative (DSSI) sebagai tanggapan atas seruan Bank Dunia dan IMF untuk memberikan penangguhan pembayaran utang kepada negara miskin untuk membantu mereka dalam mengantisipasi dampak pandemi COVID-19.

"Saya tidak akan bersikap skeptis, pada saat yang sama banyak dari negara ini sangat membutuhkan dukungan sehingga DSSI yang sekarang sedang dibahas di G20 akan menjadi salah satu inisiatif, dimana masyarakat internasional harus melihat beban utang terutama di negara miskin sehingga mereka tidak hanya mampu bertahan dari krisis ini tetapi juga pulih ke jalur pertumbuhan mereka," ujar Menkeu.

Kemudian, lanjut dia, hadirnya vaksin COVID-19 tidak akan menjadi akhir dari tantangan ke depan. Sebagai contoh, Menkeu menyebut distribusi dan pemberian vaksin ke 267 juta penduduk Indonesia merupakan tantangan setelah vaksin COVID-19 ditemukan.

"Kami saat ini bekerja sama dengan setidaknya empat perusahaan di seluruh dunia agar mendapatkan batch pertama vaksin. Jadi, saya lebih optimis dari sisi vaksin tetapi tentunya ini tidak akan menjadi akhir dari tantangan karena kita juga memvaksinasi. Jadi, masih banyak pekerjaan yang harus dilakukan di luar sisi pembiayaan," jelasnya.

Lebih lanjut, Menkeu berharap negara lain mengambil langkah yang sama mengenai kebijakan perubahan iklim. Menurutnya, ekonomi dapat terus tumbuh tanpa emisi karbon dengan stimulus fiskal atau insentif untuk proyek yang lebih hijau dan terbarukan.

"Ini semua yang sedang dilakukan Indonesia. Jadi, kami menggunakan krisis ini agar kami dapat mentransformasi ekonomi. Saya berharap negara-negara lain juga mengambil langkah yang sama," pesan Menkeu.