JAKARTA – Persatuan Sepak Bola Indonesia (PSSI) telah merilis jersei resmi Tim Nasional Indonesia. Tapi perilisan jersei dengan merek Erspo menjadi kontroversi. Mulai dari desain yang dinilai jelek sampai pemilihan Erspo sebagai produsen yang mengundang tanya.
Jersei terbaru timnas menimbulkan polemik panjang setelah Erigo memenangkan tender untuk tahun 2024/25. Ditunjuknya Erigo menimbulkan pertanyaan bagi pecinta sepak bola Tanah Air karena jenama tersebut lebih dikenal sebagai produsen pakaian kasual bukan olah raga.
Kontroversi semakin menjadi setelah desain dari seragam terbaru timnas tidak memiliki daya tarik visual. Melihat kisruh ini, Netray Media Monitoring ingin memantau topik terkait di linimasa media sosial X agar lebih jelas. Netray memantau unggahan-unggahan warganet X yang mengandung kata kunci antara lain erigo, erspo, dan jersey timnas.
Pantauan Topik Jersei Timnas di Media Sosial X
Netray menemukan 18.533 unggahan yang mengandung kata kunci selama periode pemantauan dari tanggal 30 Maret sampai 2 April 2024. Perbincangan warganet X didominasi sentiment negatif berupa ungkapan kekecewaan, ketidakpuasan, kritik, dan berbagai macam respons negatif lainnya.
“Dari total unggahan, Netray menemukan setidaknya 9.433 unggahan merupakan ujaran warganet dengan sentimen negatif, atau sekitar 50,1%. Sedangkan unggahan dengan sentimen positif sebanyak 738 unggahan saja,” tulis Netray dalam laporannya.
Sisanya adalah unggahan dengan sentimen netral yang memiliki volume hampir setara dengan unggahan sentimen negatif. Berikut adalah contoh unggahan dengan sentimen negatif.
Peluncuran jersei timnas memang cukup menarik atensi publik. Dalam empat hari pemantauan, belasan ribu unggahan mendapat respons 209.604 kali impresi. Tingginya impresi dan atensi warganet penggemar sepak bola nasional membuat perbincangan ini secara potensi dapat menjangkau hingga 98,6 juta akun X berbahasa Indonesia.
Puncak perbincangan terjadi pada 1 April 2024. Sepanjang 24 jam Netray menjaring 11.108 unggahan dengan kata kunci. Sejak awal periode pemantauan unggahan dengan kata kunci sudah ramai, namun perbincangan dikatakan mulai naik pada 31 Maret 2024, ditandai dengan munculnya 1.285 unggahan.
Di tengah derasnya kritik terhadap desainer jersei timnas sekaligus founder Makna Group Ernanda Putra, warganet mulai menguliti siapa Erspo dan Erigo. Salah satu akun yang mengangkat masalah ini adalah @idextratime. Berdasarkan penelurusan warganet, merek Erspo disebut sama sekali berbeda dengan Erigo, pemenang tender jersei sebagaimana pengumuman PSSI.
Karena perbincangan ini didominasi sentimen negatif, Netray mengamati grafik Top Complaint dan Top Hashtags. Pada daftar Top Hashtags tagar seruan berhenti membeli produk Erspo menjadi yang teratas. Selain itu terdapat tagar #JerseyTimnas, #Erspo, #Erigo, dan #JustinusLaksana.
Begitu juga dengan daftar kata keluhan dari warganet media sosial X. Yang paling banyak tentu saja adalah kata jelek. Keluhan dan keresahan ini selain dilayangkan untuk desain seragam, warganet juga menyerang sosok Ernanda Putra. Ernanda disebut anti-kritik atas karyanya yang dinilai jelek oleh warganet.
Bukan Sekadar Jersei
Dalam olahraga tim, seperti sepak bola, jersei bukan sekadar pakaian yang dipakai saat bertanding. Jersei adalah identitas. Bahkan tak sedikit yang mengatakan bahwa jersei tim adalah symbol dari suporter yang diwakilinya, citra, dan budayanya.
Makanya, ketika sebuah tim tidak mendapat hasil memuaskan, para penggemar kemudian berteriak “berikan semuanya untuk jersei ini” atau “hormati jerseinya!”
Jersei, terutama ketika bicara timnas, memiliki peran krusial karena mewakili nilai-nilai seluruh bangsa.
Sementara itu, mengutip Kit King jersei dinilai bagian penting dari sebuah tim karena beberapa hal. Pertama jersei menunjukkan identitas dan kesatuan. Artinya, jersei menciptakan rasa identitas dan kesatuan di antara anggota tim. Ketika semua anggota tim mengenakan seragam yang sama, hal ini membantu membangun semangat tim yang kuat dan menumbuhkan rasa memiliki.
Kedua, jersei dapat memberikan dampak psikologis baik bagi tim maupun lawan. Hal ini dapat meningkatkan semangat dan kepercayaan diri tim, menciptakan rasa bangga dan pemberdayaan. Bagi lawan, menghadapi tim yang terkoordinasi dengan baik bisa memberi efek intimidasi.