JAKARTA – Dua film Indonesia yang rilis di waktu berdekatan pada November lalu, yaitu 172 Days dan Jatuh Cinta Seperti di Film-Film, menyita perhatian warganet. Keduanya memiliki tema yang sama, yaitu duka ditinggalkan orang yang dikasihi.
Film 172 Days tayang perdana di layar lebar pada 23 November 2023. Kisahnya diadaptasi dari novel berjudul sama karya Nadzira Shafa. Film ini menceritakan perjalanan cinta antara Nadzira dan Ameer Adzikra, putra ustad Arifin Ilham. Namun kisah cinta mereka hanya berjalan singkat selama enam bulan, karena Ameer meninggal dunia pada 29 November 2021.
Selain menyoroti kisah cinta mereka, film ini juga menampilkan perjalanan Nadzira Shafa berhijrah hingga akhirnya bertemu Ameer.
Sedangkan film Jatuh Cinta Seperti di Film-Film atau yang disingkat Jesedef, menyapa penonton Indonesia mulai 30 November 2023.
Film bergenre komedi romantis ini mengisahkan soal Bagus, diperankan Ringgo Agus Rahman, seorang penulis naskah film yang berkesempatan untuk menulis kisahnya. Bagus menulis cerita cintanya bertemu kembali dengan teman SMA-nya, Hana. Namun saat itu Hana sedang berduka karena belum lama suaminya meninggal dunia.
Pantauan di X dan TikTok
Karena memiliki tema serupa dan tanggal rilis yang hampir bersamaan, Netray ingin membandingkan bagaimana tanggapan warganet X dan TikTok terhadap kedua film ini.
Dengan menggunakan kata kunci 172 days, jatuh cinta seperti di film film dan jatuh cinta seperti di film-film selama 1 sampai 7 Desember 2023 ditemukan bahwa perbincangan Jatuh Cinta di Film-film lebih banyak dibicarakan daripada 172 Days.
“Terpantau kurang lebih 4,9 ribu unggahan dari 2,1 ribu akun membahas film ini bahkan impresi warganet berupa likes, komentar, dan repost mencapai angka 9,3 juta reaksi,” tulis Netray dalam laporannya.
Akting para pemeran, sinematografi, hingga cerita yang diangkat ramai dikomentari warganet di jagad X sesuai menonton film Jesedef. Salah satunya adalah akun @goodghan yang mengungkapkan bahwa ada bagian dari film yang hilang. Namun, bagian yang hilang itu ternyata dapat ditemukan dalam video klip soundtrack film tersebut.
“Pembahasan ini sekaligus menjadi unggahan terpopuler yang meraih 359 komentar 23,2 ribu likes serta 4,7 ribu repost,” demikian laporan Netray.
Di balik banjir pujian, ada pula segelintir warganet yang memberikan komentar negatif, meski itu tidak berkaitan dengan cerita fim. Kritik datang dari akun @anxxietty, @ardngrh, dan @chocociki. Mereka menyayangkan film tersebut tidak tayang di beberapa bioskop atau justru sudah turun layar. Selain itu, promosi film juga dirasa kurang.
Sedangkan film 172 Days tidak begitu banyak menarik komentar warganet X. Hanya ada 134 unggahan dari 40 akun yang membahas film religi romantis ini, dengan impresi warganet mencapai 288 reaksi.
Yang menarik daril film 172 Days adalah, akun rumah produksi @Starvisionplus mengumumkan menyediakan teks bagi teman tuli yang ingin menonton sampai 10 Desember 2023.
Lain di platfom X, lain pula di TikTok. Jika di X film Jatuh Cinta Seperti di Film-Film lebih unggul, ternyata performanya kalah di kanal TikTok, yang digandrungi Generasi Z. Film 172 Days memperoleh lebih banyak atensi ketimbang Jesedef.
“Terlihat 172 Days diunggah dalam 83 video yang telah diputar 4,1 juta kali oleh warganet TikTok. Impresinya mampu mencapai 288,3 ribu reaksi. Sedangkan Jatuh Cinta di Film-film terpantau diunggah dalam 57 video TikTok yang telah diputar sebanyak 874,6 ribu kali dengan impresi 100,2 ribu reaksi,” tulis Netray dalam analisisnya.
Setelah melihat kedua film pada dua sosial media X dan TikTok dapat disimpulkan Jatuh Cinta Seperti di Film-film populer dibahas warganet yang mengulasnya di X, sementara film 172 Days banyak dibahas dan ramai diunggah warganet TikTok.
Dari segi penonton 172 Days mampu meraup penonton hingga 2.520.786 orang pada hari ke-15 penayangan atau tanggal 9 Desember 2023. Lalu untuk Jesedef baru mampu memperoleh kurang lebih 300 ribuan penonton di hari ke-9 pemutaran atau 8 Desember 2023.
Cara Menghadapi Kehilangan
Kehilangan seseorang yang dicintai bisa meninggalkan duka yang sangat mendalam. Kehilangan juga bisa mengubah dunia seseorang. Orang yang kehilangan mungkin akan merasa sedih, sendiri, atau bahkan marah. Selain itu, mereka yang kehilangan juga mungkin akan kesulitan konsentrasi atau tidur. Tapi, semua perasaan itu adalah normal.
Para peneliti telah mempelajari bagaimana cara memproses kesedihan dan belajar lebih banyak tentang cara-cara sehat untuk mengatasi kehilangan.
Kepergian orang yang dicintai dapat memengaruhi perasaan, bagaimana bersikap, dan apa yang pikirkan. Reaksi seperti ini disebut berduka. Ini adalah respons alami terhadap kehilangan. Berduka bukan berarti harus merasakan emosi tertentu. Orang juga dapat berduka dengan cara berbeda.
“Orang sering kali percaya mereka harus merasakan hal tertentu,” kata Dr. Wendy Lichtenthal, seorang psikolog di Memorial Sloan-Kettering Cancer Center.
“Tapi ‘keharusan’ seperti itu dapat menimbulkan perasaan tidak enak karena merasa sangat buruk. Sangat penting bagi Anda mengizinkan diri Anda berduka dan membiarkan diri Anda merasakan apa pun yang Anda rasakan. Bersikaplah penuh kasih dan baik pada diri sendiri,” imbuhnya.
Duka adalah proses melepaskan dan belajar menerima hidup dengan kehilangan. Jumlah waktu yang diperlukan untuk melakukan hal ini berbeda-beda pada setiap orang.