JAKARTA - Sosok David Beckham dan karier cemerlangnya di dunia sepak bola sudah jadi rahasia umum. Tetapi, satu hal yang tidak pernah lepas dari Beckham namun tidak banyak disadari orang adalah keterkaitannya dengan komunitas LGBT (Lesbian Gay Biseksual Transgender).
Mantan kapten tim nasional Inggris ini sangat dekat dengan LGBT. Ia bahkan dinobatkan sebagai gay icon di tahun 2007 saat melakukan pemotretan untuk kampanye pakaian dalam brand Armani. Dia mengatakan, tidak memiliki keraguan untuk menunjukan sisi feminimnya setelah tampil macho dalam iklan tersebut.
“Saya merasa sangat terhormat memiliki julukan gay icon. Mungkin ini seperti fakta bahwa saya suka melihat diri saya sendiri, saya suka terlihat pintar dan rapi,” kata David kepada Radio 2.
Image pemain sepak bola adalah jantan, gagah, atau berani. Kehadiran Beckham yang mematahkan stereotip itu merupakan sebuah perubahan dan dia menjadi pesepak bola pertama yang terbuka soal LGBT.
Suami Victoria Adams ini juga tidak segan menerima wawancara dengan majalah gay atau berbicara mengenai kelompok penggemarnya yang gay - salah satu komunitas penggemar Beckham yang besar.
Merangkul Komunitas LGBT
“Sebelum (David) Beckham datang, (LGBT) itu adalah tabu tetapi dia mengubah semuanya. Dia terbuka dengan penggemar gay, berkata bahwa ia senang dengan status gay icon dan senang ketika istrinya menyuarakan hal itu,” kata jurnalis Chas Newkey-Burken melansir dari CNN.
Katanya, tidak ada pemain sepak bola yang ingin berbicara tentang LGBT. Keheningan panjang tentang homoseksual di sepak bola pun terjadi meskipun hanya dalam dokumenter BBC, Britain’s Gay Footballer.
Menurut dokumenter itu, tidak ada pemain sepak bola yang mengumumkan sebagai gay 30 tahun setelah Justin Fashanu, pesepak bola asal Inggris yang mengaku secara terbuka sebagai gay di tahun 1990.
Justin Fashanu was Britain's first male footballer to come out as gay while still playing.
In 1998 he took his own life.
Today he has been inducted into the National Football Museum Hall of Fame. ❤#bbcfootball pic.twitter.com/7x7JnrNjt2
— BBC Sport (@BBCSport) February 19, 2020
“David juga mengubah cara pandang terhadap pesepak bola. Pada dasarnya dia tampan, tetapi dia sangat memperhatikan penampilannya dan ini belum pernah terjadi sebelumnya.”
Sejak Beckham menyatakan dukungannya terhadap komunitas LGBT, ada beberapa atlet yang mulai mengaku sebagai LGBT. Tetapi, sekalipun seorang Beckham merangkul komunitas LGBT, sepak bola masih merasa tabu dan mengalami kesulitan dengan isu homofobia. Salah satu kasus yang terjadi adalah saat pesepak bola Amerika Serikat, Robbie Rogers memutuskan pensiun sesaat setelah mengaku sebagai gay.
BACA JUGA:
Selain dekat dengan kaum LGBT, David juga terlihat fashionable - hal lain yang jarang terjadi di dunia persepakbolaan. Dalam sebuah wawancara, Beckham bercerita. Di masa remajanya, ia pernah diberi pilihan antara memakai setelan jas atau memakai celana di bawah lutut yakni knickerbocker dengan kaus kaki panjang dan sepatu balet. “Dan saya memilih sepatu balet dan knickerbocker," katanya kepada BBC.
“Dia tentu saja salah satu selebritas pertama yang menghilangkan stigma dalam pencarian dandan yang sebelumnya dianggap hanya untuk perempuan," kata Burken.
Tentunya banyak orang yang menganggap Beckham terlihat cocok karena tubuhnya yang atletis. Tetapi nyatanya, Beckham memiliki keinginan untuk mencoba hal baru - termasuk jenis pakaian yang disukai.
Duta Qatar untuk Piala Dunia 2022
Kekhawatiran kaum LGBT penggemar sepak bola dimulai sejak FIFA menyatakan Piala Dunia 2022 akan diadakan di Qatar. Bukan rahasia baru kalau negara ini sangat menentang LGBT.
Tahun 2010, ketika mendapat kritikan tersebut, Sepp Blatter yang menjabat sebagai Presiden FIFA merespons dengan, “Saya bisa katakan mereka (LGBT) harus menahan diri untuk tidak melakukan aktivitas seksual (di Qatar). Kita hidup di dunia kebebasan dan saya yakin ketika Piala Dunia diadakan di Qatar tahun 2022, tidak ada masalah,” katanya melansir The Guardian.
Lebih lanjut, Blatter mengatakan sepak bola tidak memiliki batasan akan hal apapun. Saat itu ia menganggap terlalu banyak kekhawatiran untuk kompetisi yang baru diadakan 12 tahun yang akan datang.
“Baik itu politik, agama, kami tidak ingin rasisme dan kami tahu apa artisnya, dan tidak ada yang menginginkan diskriminasi. Kami hanya ingin permainan ini untuk semua orang dan semua budaya dan ini yang akan kami lakukan tahun 2022.”
Tahun 2013, Gulf Cooperative Countries (GCC) membuat proposal tentang pembuatan tes untuk melarang kedatangan orang asing gay ke Qatar untuk menonton Piala Dunia. Tetapi karena ide ini dikritik oleh penggemar sepak bola, GCC menyatakan proposal ini datang dari Kuwait bukan dari Qatar.
Satu tahun sebelum perhelatan, terpilihnya seorang Beckham sebagai 'Wajah Qatar' alias Duta Qatar untuk Piala Dunia 2022 kembali dikritik penggemar karena Beckham merupakan gay icon. Qatar diketahui melarang keras bahkan menghukum masyarakat yang 'tertangkap' karena gay.
David Beckham 'signs £10m deal to become face of Qatar', one of the most dangerous places in the world to be gay https://t.co/pfLMjq3JlE
— PinkNews (@PinkNews) February 8, 2021
Karena ilegal, siapa pun yang ketahuan sebagai gay di Qatar bisa dipidana sampai tiga tahun dan dihukum mati setelah pidana. Qatar juga melarang adanya kampanye mengenai kesejahteraan LGBT di negaranya.
Penggemar bertanya apakah Beckham telah menanggalkan julukannya demi pekerjaan ini. Apalagi David menerima 10 juta poundsterling karena menjadi Duta Qatar untuk Piala Dunia 2022.
Awal tahun ini, pemerintah Qatar dikabarkan telah mengizinkan bendera LGBT berkibar saat Piala Dunia. Namun, komunitas LGBT meminta seharusnya Qatar menerima keberadaan mereka lebih dulu.
Terlepas dari kritikan ini, pandemi COVID-19 masih berlangsung dan mengancam digelarnya Piala Dunia 2022. Sementara itu, baik Qatar maupun David Beckham belum merespons kritikan dari warganet.