Bagikan:

JAKARTA - Kaesang Pangarep menjadi salah satu topik yang paling dibicarakan di media sosial dalam sepekan terakhir. Ini terjadi setelah putra bungsu Presiden Joko Widodo tersebut didapuk sebagai Ketua Umum (Ketum) Partai Solidaritas Indonesia (PSI). Dengan demikian, Kaesang resmi menggantikan Giring Ganesha, yang sebelumnya menjabat di posisi tersebut sejak November 2019.

Keputusan Kaesang bergabung dengan PSI menjadi kontroversi, karena keluarga Jokowi dianggap tidak memiliki kedekatan dengan partai yang diisi oleh mayoritas generasi milenial tersebut. Jokowi, Gibran Rakabuming Raka, hingga menantunya, Bobby Nasution, merupakan kader PDIP.

Selain itu, penunjukkan Kaesang sebagai Ketum PSI juga dinilai terlalu dini. Pria kelahiran 1994 itu langsung menduduki jabatan ketum pada Senin, 25 September, atau hanya dua hari setelah resmi menerima Kartu Tanda Anggota (KTA) PSI di kediaman Jokowi, Sumber, Banjarsari, Solo.

Publik pun bertanya-tanya mengapa Kaesang yang tak punya pengalaman di politik lalu tiba-tiba ditunjuk jadi Ketum PSI. 

Pantauan Media Daring dan Kanal YouTube

Topik seputar Kaesang ramai dibahas media daring dalam sepekan terakhir. Berdasarkan pantauan Netray pada periode 19-26 September 2023 dengan kata kunci kaesang && PSI, ditemukan 1.283 artikel yang berasal dari 116 total media. 

Namun kabar pengangkatan Kaesang sebagai pemimpin PSI tak direspons positif. Seperti yang terlihat dalam grafik, pemberitaan bersentimen negatif mendominasi kabar ini meski pada akhir periode grafik sentimen positif tampak lebih menjulang.

Pilihan Kaesang bergabung dengan partai yang dikenal sebagai partai anak muda ini menambah dinamika politik jelang Pilpres 2024. Dari sinilah awal munculnya kabar tak sedap soal hubungan Megawati selaku Ketum PDIP dengan Jokowi.

Berita Kaesang Pangarep menjadi Ketum PSI mendapat respons negatif di kanal YouToube. (Netray)

Isu semakin liar ketika beredar anggapan masuknya Kaesang ke PSI sebagai pembuka jalan bahwa partai tersebut akan menjadi milik keluarga Jokowi atau yang ramai disebut sebagai dinasti Jokowi. Tanggapan sinis juga disampaikan pengamat politik Universitas Airlangga, Airlangga Pribadi. Dia menyebut PSI melemahkan citra sebagai partai demokrasi. Airlangga khawatir, apa yang dilakukan PSI justru tidak menjadi proses yang baik, dan bisa merugikan langkah politik Kaesang di jangka panjang.

"Proses penentuan pejabat partai, apalagi proses suksesi maupun pemilihan kepemimpinan dilakukan melalui prosedur demokratik yang berlangsung, baik melalui kongres maupun muktamar yang melibatkan kesepakatan dari seluruh partai, tentu dengan proses penjenjangan yang tertata," ungkap Airlangga, Selasa, 26 September. 

Tak hanya di media daring, Netray juga menemukan tren sentiment negatif di kanal YouTube terkait bergabungnya Kaesang ke PSI. Menggunakan kata kunci dan periode yang sama, sebanyak 387 konten video yang melibatkan Kaesang dan PSI muncul di YouTube.

Sentimen negatif di media daring mewarnai berita pengukuhan Kaesang Pangarep sebagai Ketum PSI. (Netray)

Konten tersebut telah disaksikan sebanyak 5,9 juta pengguna YouTube dan mendulang like sebanyak 49,4 ribu. Adapun jumlah impresi pada keseluruhan konten mencapai 6 juta reaksi dan mendapat 29 ribu komentar yang didominasi bersentimen negatif.

Nama Jokowi yang sangat dekat dengan PDIP melatarbelakangi komentar negatif dari warganet. Mantan wali kota Solo itu dinilai telah mempermalukan PDIP dan Megawati.

“PDIP dan Megawati dipermalukan oleh Jokowi…Sudah tidak ada harganya PDIP diinjak-injak,” tulis pemilik akun Fifiger pada 24 September lalu.

Tantangan Kaesang Bawa PSI ke Senayan

Begitu didapuk sebagai Ketum PSI menggantikan Giring Ganesha, Kaesang Pangarep langsung memasang target tinggi. Putra bungsu Jokowi bertekad membawa PSI lolos ambang batas parlemen 4 persen perolehan suara dalam Pemilu Legislatif 2024 dan para calegnya berhasil menjadi anggota DPR periode 2024-2029.

"Saya seorang yang optimis tapi ya enggak usah muluk-muluk. Target saya ya, insyaallah PSI lolos Parlementary Threshold 4 persen, dan fraksi PSI akan ada di Senayan di 2024 nanti," kata Kaesang dalam Kopi Darat Nasional (Kopdarnas) PSI di Djakarta Theater, Jakarta Pusat, Senin, 25 September.

Sebagai partai yang terbilang masih baru, PSI punya banyak PR untuk bisa mengirim wakilnya ke Senayan. Apalagi, Kaesang sering dipandang sebelah mata oleh publik. Dia dianggap tak memiliki kompetensi menjadi pemimpin partai politik dan cuma mengandalkan previlise ayahnya yang seorang presiden.

Ketua Umum PSI Kaesang Pangarep dalam acara Kopi Darat Nasional (Kopdarnas): Deklarasi Politik PSI di Djakarta Theater, Jakarta, Senin (25/9/2023). (VOI/Diah Ayu Wardani)

Tapi tatapan sinis kepada Kaesang Pangarep coba didinginkan juru bicara PSI Dedek Prayudi. Ia menyebut Kaesang merupakan salah satu anak muda paling berpengaruh saat ini. Itu terbukti dari namanya yang masuk dalam jajaran 40 tokoh muda berpengaruh di Indonesia versi Fortune 2023 dari sektor bisnis.

"Dia anak Presiden, jadi apapun prestasinya tertutup oleh status itu. Jadi kalau dikatakan Kaesang tidak punya kapasitas, tuduhan itu terlalu terburu-buru," kata Dedek Prayudi.

Akankah Kaesang Pangarep, anak baru di dunia politik ini mampu membawa PSI memiliki kursi di Senayan? Menarik dinanti sepak terjang bungsu Jokowi tersebut sebagai di kancah poltik.