VOIJAKARTA - Potongan hukuman besar-besaran yang diterima Ferdy Sambo pekan lalu menjadi perbincangan hangat warga Twitter, media sosial yang kini bernama X. Tapi bukan Sambo dan kawan-kawan yang jadi pusat atensi, melainkan Mahkamah Agung yang santer diperbincangkan dengan sentimen negatif.
Kisah ini bermula dari Ferdy Sambo mengajukan permohonan kasasi pada 12 Mei 2023. Lalu pada 8 Agustus lalu sidang dilaksanakan dan keputusannya membuat banyak orang tak percaya. Para tersangka kasus pembunuhan Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J mendapat keringanan hukuman besar-besaran.
Hukuman mati yang sebelumnya dijatuhkan kepada eks Kepala Divisi Propam Polri ini diringankan dengan hukuman seumur hidup berdasarkan hasil kasasi. Tak hanya itu, istri Sambo, Putri Candrawathi, mendapat potongan hukuman menjadi hanya 10 tahun saja, setelah sebelumnya divonis 20 tahun penjara. Diskon hukuman juga berlaku pada Kuat Ma’ruf dari 15 tahun penjaga menjadi 10 tahun dan Bripka Ricky Rizal dari 13 tahun menjadi delapan tahun.
Untuk memantau respons publik menanggapi keputusan kasasi terhadap Ferdy Sambo cs, Netray Media Monotoring memantau pemberitaan media berita daring menggunakan kata kunci hukuman && sambo di akun Twitter pada 8 sampai 10 Agustus 2023. Berdasarkan hasil pemantauan, muncul sebanyak 1.273 artikel dalam periode tersebut. Ada sebanyak 158 media berita daring yang mengunggah artikel-artikel mengenai pengurangan hukuman Fredy Sambo cs.
Mahkamah Agung jadi Bulan-Bulanan Warganet
Warganet tidak hanya membahas soal hukuman Ferdy Sambo yang disunat habis-habisan, tapi juga lima hakim yang menuntun jalannya persidangan. Dari kelima hakim tersebut, dua di antaranya mendapat sentimen positif sementara tiga lainnya mendapat sentimen negatif. Hal itu terjadi lantaran kelima hakim itu memiliki suara berbeda terkait putusan Ferdy Sambo dan kawan-kawan.
Jupriadi selaku anggota II majelis hakim dan Desnayeti selaku anggota II majelis hakim mendapat sorotan positif dari warganet. Itu karena keduanya tetap bersiteguh menjatuhkan vonis mati kepada Ferdy Sambo.
“Diketahui, kedua hakim tersebut memiliki dissenting opinion atau pendapat yang berbeda. Jupriadi dan Desnayeti menolak kasasi tersebut dan tetap ingin menjatuhkan vonis mati kepada Ferdy Sambo. Namun, suara keduanya tetap kalah dengan ketiga hakim lainnya,” demikian laporan Netray.
Namun hakim Jupriadi dan Desnayeti tak bisa berbuat banyak lantaran kalah suara dengan tiga hakim lain. Berbeda dengan kedua hakim tersebut, tiga hakim lainnya mendapat sorotan negatif di Twitter lantaran memberi keringanan hukuman kepada Sambo cs.
“Ketiga hakim tersebut adalah Suhadi selaku hakim ketua, serta Suharto dan Yohanes sebagai hakim anggota. Pemberitaan tentang hakim-hakim yang mengubah hukuman Sambo ini menuai sentimen negatif,” laporan Netray menambahkan.
Intensitas perbincangan warganet mengenai topik ini mulai terlihat sejak 8 Agustus pukul 18.00, atau sesaat setelah putusan kasasi meringankan hukuman para tersangka pembunuh Brigadir Joshua diumumkan. Topik ini memuncak di hari berikutnya pada 9 Agustus 2023 dengan total 11.689 twit.
Masa Lalu Hakim Dikorek Warganet
Sentimen negatif mendominasi respons warganet terhadap keputusan Mahkamah Agung. MA bahkan menjadi bulan-bulanan warganet menyusul keputusan mereka memerikan diskon hukuman yang begitu besar kepada Sambo cs. Warganet menyebut putusan hakim yang menyunat hukuman tersebut sebagai fenomena flash sale atau diskon besar-besaran, bertepatan di tanggal 8 Agustus. Tanggal kembar, dalam hal ini 8-8, kerap dimanfaatkan warga untuk mencari diskon besar-besaran saat berbelanja daring.
“Diskon 8.8 ashoyy. Bukan Cuma toko yang parade diskon gede-gedean, para pembunuh Brigadir J, yakni Ferdy Sambo, Putri Candrawathi, Ricky Rizal, dan Kuat Ma’ruf pun dapet diskon hukuman loh usai kasasi mereka dikabulkan MS,” demikian twit ERA.id
Pada periode yang sama, Netray menemukan 21.778 twit yang menggunakan kata kunci #ferdy sambo dan sambo&&hukuman. Perbincangan tentang topik ini menyedot perhatian warganet, dengan total impresi sebanyak 92,8 juta reaksi. Twit tersebut diunggah lebih dari 9 ribu akun dengan potential reach mencapai 138,2 juta akun.
Buntut dari kekesalan warganet terhadap tiga hakim tersebut, mereka pun memburu masa lalu mereka. Sampai akhirnya ditemukan fakta bahwa hakim Suhadi pernah memvonis bebas PK Sudjino Timan dalam kasus kredit fiktif yang telah merugikan negara lebih dari Rp300 miliar.
Publik pun lantas mempertanyakan keputusan MA yang memberikan potongan hukuman terhadap Ferdy Sambo dkk. Warganet yang kebingungan denga putusan MA tidak mendapat jawaban memuaskan dari Presiden Joko Widodo (Jokowi). Beliau meminta masyarakat menghormati keputusan yang ada.
"Saya menghormati keputusan yang ada," ujar Jokowi di Stasiun LRT Dukuh Atas, Jakarta, Kamis (10/8/2023).
Menurut anggota Constitutional and Administrative Law Society (CALS) Herdiansyah Hamzah Castro, MA harus dapat menguraikan dengan baik dasar pertimbangan potongan hukuman tersebut. Menurutnya, putusan yang diberikan MA seolah memperkuat pandangan masyarakat bahwa ada upaya intervensi di balik layar. Dugaan kecurangan tersebut sudah ada sejak awal lantaran para loyalis Sambo sempat dikabarkan berupaya mengintervensi proses hukum.
“Di tingkat kasasi itu sifatnya judexjuris yang hanya memeriksa penerapan hukum. Mestinya faktor yang meringankan tidak lagi menjadi pertimbangan pokok. Jadi tidak rasional kalau yang dijadikan dasar pemberian diskon hukuman soal faktor meringankan,” ujarnya.
Sesuai dengan ketentuan KUHAP, MA adalah judexjuris. Artinya, MA hanya memeriksa penerapan hukum yang dilakukan pengadilan sebelumnya, yaitu pengadilan negeri dan pengadilan tinggi.