Bagikan:

JAKARTA - Nama-nama seperti Jeff Bezoz pendiri Amazon, Elon Musk pendiri Tesla, atau pemilik brand Louis Vuitton adalah segelintir orang terkaya di dunia yang selalu berada dipuncak atas daftar Majalah Forbes. Namun diantara daftar Forbes tersebut, terselip nama anak muda yang usianya bahkan belum genap 30 tahun namun telah memiliki kekayaan berlimpah.

Dalam daftar miliarder yang dirilis Forbes pada tahun 2021 lalu, ada nama Sam Bankman-Fried. Pemuda berusia 29 tahun yang berada diposisi 274 orang terkaya di dunia tahun 2021. Pemuda asal Amerika Serikat ini tercatat memiliki kekayaan bersih sebesar 26,5 miliar dolar AS atau hampir Rp381 triliun melalui trading aset kripto.

Bankman-Fried yang lulusan Massachusetts Institute of Technology (MIT) dengan gelar Sarjana Fisika ini merupakan putra dari seorang Profesor Standford University, namun lebih memilih belajar sebagai seorang trader Exchange-Traded Fund (ETF) di Quant Firm. Sebelumnya Sam sempat bekerja di Wall Street. Sejak 2019 ia mendirikan perusahaan ETF sendiri dengan nama FTX dan menjabat sebagai CEO FTX.

Majalah Forbes secara rutin menerbitkan edisi daftar orang terkaya di dunia. (Tangkapan layar YouTube)

FTX adalah sebuah platform pertukaran kripto. Perusahaan ini mengalami pertumbuhan pesat dalam dua tahun terakhir. FTX memungkinkan pedagang untuk membeli dan menjual asset digital seperti Bitcoin dan Ethereum.

Kemudian ia mendirikan perusahaan perdagangan kripto Alameda Research. Dalam waktu singkat dia menghasilkan banyak uang, dengan memanfaatkan perbedaan harga di pasar global. Saat ini Alameda Research telah mengelola asset senilai 2,5 miliar dolar AS.

Cita-Cita Sejak Kecil

Sejak kecil Bankman-Fried kecil sudah mempunyai cita-cita untuk menjadi manusia yang sangat kaya. Namun, tujuan dia menjadi kaya adalah untuk beramal.

"Aku ingin menjadi kaya bukan karena aku suka uang, tapi karena aku ingin memberikan uang itu untuk amal,” kata Bankman-Fried.

Bankman-Fried percaya pada konsep mendapatkan untuk memberikan. Artinya, tujuan Bankman-Fried sebagai manusia adalah menghasilkan uang sebanyak mungkin dan hanya untuk diberikan untuk orang lain sebagai amal. Misinya untuk menjadi kaya pun segera di wujudkannya setelah lulus dari MIT.

Bankman-Fried melihat bahwa harga Bitcoin di Amerika Serikat berbeda dengan harga Bitcoin di Jepang. Menurutnya, hal itu adalah peluang untuk menjadi kaya.

Bitcoin, salah satu jenis investasi mata uang kripto. (Unsplash)

"Jadi Bitcoin harganya 10 ribu dolar AS di bursa AS, tapi 11 ribu dolar As di bursa Jepang. Kamu ambil 10 juta dolar AS dan kamu beli di harga 10 ribu dolar AS, lalu kamu jual di harga 11 ribu dolar AS. Kamu mendapatkan 1 juta dolar AS dan kami bisa melakukannya dengan setiap hari kerja," ujar dia.

Dari ide tersebut, Bankman-Fried berhasil mengumpulkan 20 juta dolar AS sebagai permulaan memulai perusahaan trading kripto bernama FTX. Dan menjadi salah satu perusahaan terbesar di dunia dengan nilai lebih dari 40 milar dolar AS.

Kunci Bankman-Fried menjadi orang terkaya di dunia adalah pertukaran FTX yang ia dirikan bersama Gary Wang. Wang adalah sesama lulusan MIT dan mantan insinyur perangkat lunak Google. Perusahaan berbasis kripto itu sekarang menjadi salah satu tempat perdagangan cryptocurrency terbesar di dunia.

Perusahaan pertukaran yang berbasis di Bahama ini telah mengumpulkan aset senilai 32 milar dolar AS (Rp458 triliun), dari perusahaan investasi terkenal seperti SoftBank, Tiger Global, dan Temasek. Spin Off nya bernilai 8 milar dolar AS (Rp114 triliun).

Pertukaran FTX sekarang lebih berharga daripada Twitter, raksasa bursa saham Nasdaq, dan Deutsche Bank Jerman.

Pada tahun 2018, dia menyadari bahwa pertukaran kripto yang ada tidak terlalu baik, seperti bermasalah, tidak aman, dan hampir tidak memiliki dukungan pelanggan. Meski sempat ragu tidak akan mendapatkan pelanggan, namun lambat laun pelanggan datang. Orang-orang mulai berbicara tentang pertukaran baru di media sosial, dan memberi tahu teman-teman mereka.

Volume Harian Mencapai Rp859 Triliun

Pelanggan yang awalnya hanya sedikit pun kini telah bebondong-bondong datang. Pada tahun 2021, FTX memiliki 5 juta pengguna pada akhir tahun. Volume harian mencapai rekor 60 miliar dolar AS (Rp859 triliun) pada bulan Mei.

“Bagian penting dari kesuksesan FTX adalah crash sangat jarang terjadi,” kata Bankman-Fried.

Selain itu, pedagang tertarik pada kebijakannya yang mengizinkan mereka memiliki satu akun di mana saldo margin saling mengimbangi, daripada banyak akun margin. Margin berarti meminjam uang dari broker untuk berdagang.

Dan mereka menyukai turunan kripto kompleks yang menjadi spesialisasi FTX. Kondisi itu memungkinkan mereka bertaruh pada harga token utama di masa depan, seperti Bitcoin dan Ethereum.

Namun, sebagai pusat aktivitas perdagangan berisiko, FTX dengan tegas berada dalam pandangan regulator dan pembuat undang-undang. Dari empat karyawan pada saat awal berdiri, kini FTX mempekerjakan sekitar 250 orang.

"Kami tidak butuh modal, kami untung. Kami akan melakukan apa pun yang terasa benar untuk perusahaan," kata Bankman-Fried dalam vlog Nasdaily.

Aktivitas Sebagai Filantrofi

Sesuai dengan misinya menjadi sangat kaya untuk membantu orang lain, maka Bankman-Fried yan belum genap berusia 30 tahun ini  telah menyumbangkan hartanya sebesar 50 juta dolar AS (Rp712 miliar). Ia berencana menyumbangkan harta lebih banyak lagi, yakni sebesar 500 juta dolar AS (Rp7,1 triliun) setahun. Tak sampai di situ, Bankman-Fried pun menargetkan bahwa 10 tahun yang akan datang, ia mungkin akan memberikan lebih dari 10 miliar dolar AS (Rp142 triliun).

Walau sudah tajir melintir, Bankman-Fried tidak menggunakan uangnya untuk kepentingan pribadi. Ia hidup sederhana, bahkan pria yang tinggal di Bahama ini berbagi kamarnya dengan 10 teman sekamar lain.

FTX sebagai perusahaan milik salah satu orang terkaya di dunia, Sam Bankman-Fried, menjadi sponsor organisasi Esports terbesar di dunia, Team SoloMid (TSM). (TSM FTX)

Bankman-Fried adalah panutan yang menginspirasi khususnya bagi anak muda. Dia menaruh perhatian pada banyak hal, antara lain tentang pemanasan global, pandemi COVID-19, penyakit tropis , kesejahteraan hewan, dan banyak hal lainnya tentang kemanusiaan.

"Jumlah kebaikan yang bisa kamu berikan untuk masa depan dunia benar-benar besar, dan itu lebih dari cukup untuk membuat dirimu bahagia dengan jumlah uang itu," kata Sam Bankman-Fried, salah satu orang terkaya di dunia versi Forbes terbaru.