JAKARTA - Raksasa pencari internet Google kembali merilis Year in Search 2021 yang menggambarkan topik apa saja yang trending di Indonesia pada tahun ini. Data Year in Search 2021 yang trending di Indonesia diperoleh berdasarkan penelusuran sampai dengan 30 November 2021.
Head of Large Customer Marketing Google Indonesia, Muriel Makarim mengatakan bahwa tahun 2021 menjadi periode yang menantang bagi sejumlah industri. Mengingat di tahun 2021 mereka dituntut untuk dapat beradaptasi dengan perubahan kebiasaan baru.
“Banyak ketidakpastian terutama karena ada pandemi dan perubahan yang sangat drastis, sehingga banyak tren-tren baru yang mungkin kita tidak pernah lihat di tahun 2018 dan 2019," kata Muriel dalam sesi conference call secara virtual, Selasa 22 Februari 2022.
"Laporan ini juga memberikan insight mengenai tren yang tidak kami lihat dua tahun lalu ketika mulai menerbitkan laporan Year in Search untuk brand," lanjut Muriel.
Laporan ini didasarkan pada data Google Trends, ekonomi 2020, dan Think With Google, yang memperlihatkan sejumlah tren umum yang muncul sejak November 2019 hingga Oktober 2020. Ada delapan kata kunci baru yang muncul sejak masa pandemi berlangsung, di antaranya yaitu: swab test, antigen, rapid test, serology test, cara cuci tangan dengan benar, cara membuat sanitizer, reusable mask, dan maskne
Tahun 2020-2021 adalah tahun yang menantang. Pandemi COVID-19 mendorong orang-orang mempelajari virus corona baru sekaligus resep odading atau kopi dalgona di rumah. Ini tampak dari data pencarian Google di Indonesia selama setahun terakhir.
Topik Terlaris
Google menghimpun topik-topik yang paling sering dicari melalui Year in Search 2021. Secara umum, ada 10 topik yang paling sering dicari pengguna internet Indonesia tahun itu. Topik tersebut adalah virus corona, PSBB (pembatasan sosial berskala besar),PPKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat), kartu prakerja, sepeda lipat, odading, hand sanitizer (cairan pembersih tangan), Glenn Fredly, lagu ”Lathi” oleh Weird Genius featuring Sara Fajira, omnibus law, dan Google Classroom.
”Ini menunjukkan bahwa 2021 adalah waktu yang penuh tantangan, perubahan, dan pertanyaan. Namun, bisa dilihat bahwa orang Indonesia tangguh menghadapi tantangan dan perubahan,” lanjut Muriel
Menurut dia, pandemi tidak hanya membuat publik sekadar ingin tahu soal Covid-19. Mereka juga mencoba memahami isu dengan mencari informasi lebih lanjut hingga peraturan terkait. Misalnya PSBB atau PPKM. Virus corona juga menjadi topik serius yang dicari tahun ini.
Kecenderungan publik untuk melek isu nasional juga tampak. Google berpendapat, ini agar orang Indonesia tidak hanya bisa mengikuti percakapan, tetapi juga memahami isu. Isu nasional yang dicari, antara lain, adalah omnibus law, kartu prakerja, dan resesi.
Beberapa topik pencarian masih berkaitan dengan pandemi COVID-19, seperti “Cara Mengembalikan Indera Penciuman”, “Cara Meningkatkan Saturasi Oksigen”, hingga “Pencegahan COVID-19”. Banyak juga yang mencari tahu makna “Apa itu Insecure” dan ingin belajar lebih banyak tentang kesehatan mental seperti “Apa itu Disleksia”.
Masyarakat Indonesia juga memikirkan cara untuk bangkit. Ini terlihat dari beberapa penulusuran yang trending di Google seperti “Cara Jualan Online” atau “Cara Daftar Kartu Prakerja”.
Berdasarkan hasil penelusuran yang trending di Google, pada 2021 ini , Google melihat masyarakat Indonesia mencari jalan menuju pemulihan. Tidak hanya menunjukkan ketahanan dan kemampuan beradaptasi, tapi masyarakat Indonesia juga bersemangat untuk bertumbuh lebih tangguh, hingga menciptakan terobosan.
“Dalam beberapa tahun terakhir, kita semua telah mengalami serangkaian peristiwa yang membuat kita berada dalam survival mode. Tahun ini, kita mulai merenungkan dan mencari cara bagaimana kita dapat bangkit lebih tangguh dan terus bertumbuh,” katanya.
Prioritas Peningkatan Kualitas Hidup
Menurut hasil riset Google, selama pandemi berlangsung, orang Indonesia terus mencari cara untuk meningkatkan kualitas hidupnya. Salah satu hal yang dilakukan yaitu lebih memprioritaskan kesehatan mental dan mulai menggunakan internet untuk mengedukasi diri mereka terkait sejumlah isu. Penelusuran dengan kata kunci "kesehatan mental" dilaporkan naik 70 persen dan "self-care" meningkat hingga 45 persen.
"Mereka cenderung memikirkan kualitas hidup mereka, baik kesehatan fisik atau mental. Keadaan pandemi sekarang juga membuat orang Indonesia ingin mempelajari masalah ini dan mungkin mencari solusi. Kesadaran soal isu-isu sosial juga mulai dicari tahu. Misalnya keyword "rasisme adalah" itu meningkat 40 persen," lanjut Muriel.
Isu yang ditelusuri mengenai kesetaraan gender pun meningkat. Berdasarkan data Google, kata kunci "gender equality" meningkat 25 persen
Pada kategori Bagaimana Cara, Google mencatat 10 hal yang paling banyak dicari. Topik yang dimaksud adalah cara daftar UMKM, menjadi youtuber pemula, menjadi terkenal, menjadi reseller (pengecer), membuat hand sanitizer, menjadi artis, log in Google Classroom, menjadi dropshipper, menjadi penulis, dan cara menjadi impostor di gim Among Us.
Dalam kategori Apa Itu, topik terpopuler adalah ghosting, gabut, lockdown, rebahan, WFH, resesi, kuota belajar, virus corona, PSBB, PPKM dan Among Us.
Dari data itu, tampak bahwa orang Indonesia tergerak belajar hal-hal baru. Hal yang dipelajari tidak melulu serius. Ada pula yang belajar teknik bermain gim daring.
Berdasarkan hasil penelusuran yang trending di Google, pada 2021 masyarakat Indonesia mencari jalan menuju pemulihan. Tidak hanya menunjukkan ketahanan dan kemampuan beradaptasi, tapi masyarakat Indonesia juga bersemangat untuk bertumbuh lebih tangguh, hingga menciptakan terobosan. Optimisme harus terus ditumbuhkan.