Bagikan:

JAKARTA - Pernyataan Menteri Agama (Menag), Yaqut Cholil Qoumas mengenai terbitnya surat edaran tentang pengaturan pengeras suara di masjid dan mushola di Pekanbaru, Riau, pada Rabu 23 Februari 2022 bikin geger. Yaqut dianggap membandingkan suara azan dengan gonggongan anjing. Lantas timbulah reaksi dari berbagai pihak .

Tagar #TangkapYaqut menjadi trending topik pada Kamis 24 Februari 2022 terkait pernyataanya itu. Sebanyak 15.300 cuitan orang telah mengomentari pernyataan Yaqut dalam bentuk cuitan dengan menaikan tagar #Tangkap Yaqut,Sehingga tagar tersebut trending topik di twitter.

 “Apa tak ada lagi kiasan yang baik jika anda menolak toa buat Adzan ? Sungguh keterlaluan kiasan yang anda buat sbg contoh dalam membuat aturan toa masjid,Naudzu billah,” tulis @umarHasibuan777.

Staf Khusus Menteri Agama, Nuruzzaman memberikan penjelasan perihal pernyataan Yaqut soal suara azan dan gonggongan anjing yang menuai kecaman. Nuruzzaman menerangkan Yaqut tak membandingkan suara azan dengan gonggongan anjing.

Yaqut Cholil Qoumas saat dilantik menjadi Menteri Agama oleh Presiden Joko Widodo di Istana Negara Jakarta, pada 22 Desember 2020. (Foto: Wikipedia) 

"Menteri Agama sama sekali tidak membandingkan suara azan dengan suara anjing. Tapi Menteri Agama sedang mencontohkan tentang pentingnya pengaturan kebisingan pengeras suara," kata Nuruzzaman dalam sebuah video.

Nuruzzaman menuturkan saat itu Yaqut memberi contoh sederhana, namun bukan untuk membandingkan satu dengan lainnya. Karena itu, Yaqut juga menyebutkan kata 'misal' saat memberikan contoh sederhana dimaksud.

Latar Belakang Yaqut

Siapa sebenarnya Yaqut Cholil Qoumas? Masyarakat bertanya-tanya mengenai sosok Menteri Agama yang dilantik pada 22 Desember 2020 dalam Kabinet Indonesia Maju Presiden Joko Widodo ini. Berikut silsilah keluarga, karier politik, dan riwayat pendidikannya

Yaqut Cholil Qoumas biasa disapa dengan panggilan Gus Tutut atau Gus Yaqut ini lahir di Rembang pada 4 Januari 1975. Dia merupakan putra dari salah satu pendiri Partai Kebangkitan Bangsa atau PKB yakni KH. Muhammad Cholil Bisri. Dia juga saudara kandung dari Yahya Cholil Staquf yang kini adalah Ketua Umum Nahdlatul Ulama (NU).

Saat masih menjadi Ketua Umum GP Ansor, Yaqut Cholil Qoumas pernah bertemu Paus Fransiskus di Vatikan pada 25 September 2019. (Foto: Facebook/Yaqut Cholil Qoumas)

Lahir di keluarga penggiat NU, Yaqut telah aktif di berbagai kegiatan NU sejak masih muda dan berprestasi sebagai Ketua PP GP Ansor periode 2011–2015. Pada tahun 2012, Yaqut diberi tanggung jawab yang lebih besar dengan menjadi Wakil Ketua DPW PKB Jawa Barat periode 2012–2017.

Pada Pemilu 2014 Yaqut mencalonkan diri sebagai Anggota DPR RI dari Dapil Jawa Tengah, namun gagal. Tetapi saat Hanif Dhakiri dilantik menjadi Menteri Tenaga Kerja di Kabinet Kerja, Yaqut dilantik menjadi Anggota DPR-RI periode 2014-2019 untuk menggantikannya. Ia kemudian terpilih kembali sebagai Anggota DPR RI periode 2019-2024.

Beberapa Pernyataan Yaqut

Selama menjadi Menteri Agama, Yaqut beberapa kali mengeluarkan pernyataan yang mengundang reaksi negatif. Berikut adalah beberapa pernyataan kontroversial Yaqut yang memantik keriuhan di kalangan masyarakat.

  1. Kemenag Hadiah Negara untuk NU (20 Oktober 2021)

“Kementerian Agama adalah hadiah negara untuk NU bukan untuk umat Islam. Jadi wajar kalau sekarang NU memanfaatkan banyak peluang di Kemenag untuk NU.” Pernyataanya tersebut dikritik oleh NU sendiri melalui pernyataan Sekretaris Jendral Besar NU (PBNU).

“Dengan segala hormat dan kerendahan hati, tentang pernyataan Pak Menteri Agama tentu itu hak beliau, meski saya pribadi dapat menyatakan bahwa komentar tersebut tidak pas dan kurang bijaksana dalam perspektif membangun spirit kenegarawanan,” kata Helmy Fasihal Zaini

  1. Melindungi Kaum Syiah dan Ahmadiyah (25 Desember 2021)

Beberapa hari setelah dilantik sebagai Menteri Agama, Yaqut mengungkapkan bahwa semua warga negara memiliki kedudukan yang sama. Lebih lanjut, ia mengungkapkan bahwa kaum Syiah dan Ahmadiyah pun juga memiliki kedudukan yang sama dengan warga negara lain. Ia menyatakan bahwa, sebagai Menteri Agama, ia siap memfasilitasi dialog untuk menjembatani berbagai macam perbedaan.

Masyarakat Baha’i bersama jaringan lintas-iman dan masyarakat sipil lainnya dalam Perayaan 200 Tahun Kelahiran Sang Bab di Jakarta pada 23 November 2019. (Foto: sejuk.org)

    3. Mengucapkan Selamat Hari Raya ke Komunitas Baha'i (26 Maret 2021)

Pada Juli 2021, Menag Yaqut kembali menuai kontroversi dengan memberikan ucapan selamat Hari Raya Naw Ruz 178 EB. Ucapan yang diunggah lewat kanal YouTube PB NU pada 26 Maret 2021 tersebut menuai kontroversi karena Baha'i dianggap sebagai salah satu aliran sesat di Indonesia. Namun, Kementerian Agama kemudian membuat pernyataan tambahan yang menyatakan bahwa Baha'iyah merupakan sebuah agama tersendiri dan tidak terikat pada suatu agama apapun. Atas dasar hal tersebut, Yaqut pun memberi ucapan Selamat Hari Raya Naw Ruz 178 EB. 

  1. Mengusulkan Doa Semua Agama untuk Mengawali Rakernas Kemenag (5 April 2021)

Yaqut Cholil Qoumas pernah memberikan usul untuk mengucapkan doa semua agama sebelum memulai rapat di Kementerian Agama, bukan hanya doa Agama Islam. Usulan tersebut muncul berdasarkan fakta bahwa Kementerian Agama bertugas untuk mengayomi semua pemeluk agama.

Kebijakan maupun tindakan Yaqut Cholil Qoulmas sebagai Menteri Agama untuk menjaga toleransi umat beragama di Indonesia tidak salah. Hanya saja sebagai pejabat tinggi negara, Yaqut dituntut untuk lebih jeli dalam pemilihan diksi agar tidak muncul multitafsir di masyarakat.