JAKARTA - Podcast adalah sebuah istilah yang sering muncul akhir-akhir ini. Media podcast, atau siniar ini sedang naik daun sejak tiga tahun belakang dan identik dengan salah satu aplikasi podcast bernama Spotify. Salah satu podcast yang sedang ngetop di Indonesia adalah milik Deddy Corbuzier.
Sejarah mengenai podcast pertama kali muncul dalam artikel buatan Ben Hammersley dalam surat kabar The Guardian pada tahun 2004. Podcast sendiri awalnya berasal dari kata Pod yang merupakan singkatan dari kata Playable on Demand.
Podcast pada awalnya memang dirancang untuk dapat diputar pada gadget yang memakai sistem iOS seperti Mac dan juga iPod. Podcast pun semakin populer dari tahun ke tahun dan mencapai puncak popularitasnya pada 2007. Podcast pun terus berkembang cepat sampai dengan saat ini.
Dengan perkembangan zaman yang sekarang makin canggih, cara mengakses dan berlangganan podcast pun menjadi semakin mudah. Sistem akses yang fleksibel inilah yang semakin membuat podcast menjadi booming diakses banyak pendengar.
Menurut We Are Social, konten podcastsemakin banyak dikonsumsi luas masyarakat di dunia. Sebanyak 20,1 persen pengguna internet di seluruh dunia mendengarkan podcast dalam seminggu pada kuartal II 2021. Dalam laporan tersebut, dilakukan survei terhadap pengguna internet berumur 16 sampai 64 tahun.Peringkat pertama pengguna podcast adalah Meksiko dengan 33,2%,kemudian Brasil dengan 32,5%, Indonesia masuk dalam urutan ketiga sebanyak 32%. Bahasan yang paling banyak diminati adalah gaya hidup 39 persen, hiburan 18,99 persen, format bincang-bincang menjadi favorit podcast terbesar yaitu 65,17 persen.
Hasil survei Jakpat menunjukkan, jumlah pendengar podcast internet di Indonesia didominasi oleh anak muda. Secara rinci, 22,1 persen responden yang mendengarkan podcast berusia 15-19 tahun. Sebanyak 22,2 persen pendengar podcast lainnya berusia 20-24 tahun.
Jumlah pendengar podcast semakin menurun seiring bertambahnya usia. Di rentang usia 25-29 tahun, misalnya, jumlah pendengar podcast sebesar 19,9 persen. Pendengar podcast yang berusia 30-34 tahun sebesar 15,7 persen. Berita, politik, dan pembahasan isu terkini berhasil menjaring banyak peminat. Setidaknya 18,4 persen pendengar menyukai genre tersebut.
Penggemar podcast terus bertambah dari tahun ke tahun. Hal ini tampak dari bertambahnya pendapatan iklan yang juga meningkat. Pada 2018, podcast meraup 479,1 juta dolar AS atau Rp7,1 triliun dengan kurs Rp 14.800/USD.
Jenis Podcast Paling Digemari
Dalam isi konten, podcast memiliki beberapa macam tipe yang dimana setiap tipe memiliki audiens sendiri di antaranya yang paling banyak di gemari adalah interview podcast, merupakan podcast dimana host akan melakukan sesi wawancara kepada tamu atau narasumber yang berbeda setiap episodenya. Salah satu contoh dari interview podcast terdapat dalam kanal Youtube Deddy Corbuzier.
Kanal milik sang mantan master ilusi alias sulap ini sangat ramai dikunjungi. Terakhir kanal Deddy memiliki subscriber yang mencapai 17,2 juta user, belum lagi setiap video yang diunggah dapat mencapai 5-13 juta viewer. Saat ini tidak mungkin membahas podcast tanpa menyebut Deddy Corbuzier dengan slogan "5,4,3,2,1, close the door". Podcast ini sudah menjadi tontonan hampir semua orang. Hal ini tidak terlepas dari peran Deddy sebagai host dan narasumber-narasumber yang menarik.
Deddy merupakan salah satu artis yang sukses banting setir menjadi seorang kreator konten. Namun berbeda dari konten-konten lain, Deddy selalu menyajikan obrolan dengan narasumber yang tengah hits melalui podcast miliknya. Tak heran jika banyak penonton setia yang selalu menantikan video terbaru di kanalnya.Belum lama ini melalui laman instagramnya ia menunjukkan jumlah penonton yang menyaksikan podacastnya tak tanggung-tanggung yaitu 91 juta views dalam sebulan
@mastercorbuzer,Saya melakukan ini dengan penuh semangat. Untuk memberi kita semua pengetahuan dan pengalaman,91 juta view dalam sebulan, itu indah,”
“Mantappp master,” celetuk akun @ayob*****. “KEREEEEEEEN OM,” seru @juwita******. “Kagum bgt gw sama lo Bang.. makasi buat karya lo yang luar biasa manfaatnya,” sahut akun @zalen*****.
Podcast Deddy seakan-akan menjadi media rujukan untuk klarifikasi karena sejumlah pejabat negara pun rela duduk berhadapan dengan Deddy, membahas isu-isu terhangat..Tidak heran penonton podcast Deddy selalu tinggi. Apalagi belakangan, Deddy seperti fokus pada pembahasan isu tentang COVID-19.
Selain itu, konten-konten yang menjadi bahasan pun tidak ketinggalan. Podcast Deddy selalu jadi yang terdepan mengupas isu hangat. Bahkan tidak sedikit orang terkenal tadinya membatasi tampil di publik akhirnya mau untuk diwawancarai Deddy.
Deddy sukses mendatangkan narasumber dari berbagai kalangan. Mulai dari selebritas, YouTuber, selebgram, olahragawan, sampai politikus.Para narasumber akan mengungkap sisi lain mereka hingga hal yang tak pernah diketahui orang dan bisa terungkap.
Deddy sudah mengundang sejumlah menteri dan kepala daerah. Sebut saja Wakil Presiden Ma'ruf Amin, Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Gubernur Jabar Ridwan Kamil, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, hingga Menteri Keuangan Sri Mulyani. Tak ketinggalan Menaker Ida Fauziah yang menjadi narasumber dan menjelaskan Jaminan Hari Tua (JHT) yang lagi heboh di podcast Deddy.
Di keterangan Instagramnya, Sri Mulyani mengungkapkan pengalaman pertamanya menjadi bintang tamu di podcast yang diunggah ke kanal Youtube Deddy Corbuzier. Baginya, menyenangkan sekaligus banyak manfaat.
"Diundang “five four three two one.. and close the door” @mastercorbuzier. Ngobrol berbagai hal, fun, ringan, lucu, terpingkal, tapi isinya daging semua," tulisnya di Instagram, Kamis, 6 Januari 2022.
Dua tamu menterinya yaitu mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo dan mantan Menteri Sosial Juliari Batubara ditangkap KPK atas kasus korupsi. Saat berbincang, Deddy merasa Edhy Prabowo dan Juliari Batubara tak terlihat seperti seorang koruptor.
Bahkan pencapaian viewers episode dengan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto yang pernah menjadi narasumber 13 Juni 2021 mencapai 15 juta. Berbagai isu sensitif yang dibicarakan seperti tentang pertahanan, alutsista, dan anggarannya. Topik lainnya tentang pilpres 2024 serta hal-hal pribadi lainnya.
Kepada selebritas Luna Maya, lewat vlog Luna Maya, Deddy Corbuzier menceritakan resep di balik sukses podcast miliknya. Deddy sejak awal menolak jika apa yang dilakukannya adalah sebuah wawancara. Menurutnya, wawancara merupakan kesempatan untuk bertanya dan menjawab, sementara yang dia inginkan dari podcastnya adalah konsep berbincang.
"Pertama, gue selalu tidak suka dengan kata-kata interview, jadi setiap kali gue punya bintang tamu, gue me-ngeset kepala gue, 'this is not interview”.
Kumpulkan Data Nara Sumber
Deddy biasanya akan mengumpulkan informasi sebanyak-banyaknya dari orang yang akan dia ajak ngobrol. Biasanya dari situ Deddy akan mendapatkan topik yang tepat untuk kemudian dibicarakan.
"Gue tahu topik apa yang harus gue bawa, gue tahu apa yang dia suka. I learn about this persons, I google, I do my homework,” ujarnya.
Deddy akan melihat dengan jeli untuk menemukan hal menarik, untuk kemudian dijadikan pemantik topik pembicaraan.
"Gue melihat lo, I learn about you," ucap Deddy.
Deddy kemudian memberikan contoh hal-hal menarik yang bisa diamati seperti barang yang digunakan lawan bicara untuk mengetahui kebiasaannya.
"Topic to talk yang sebenarnya enggak ada hubungannya, tapi very interesting, orang dengerin," jelasnya.
Bukan hanya mencari dan mengumpulkan informasi sebanyak-banyaknya tentang lawan bicara, Deddy biasanya akan mencari tahu apa yang pernah dibahas oleh lawan bicaranya di media sosial lainnya. Deddy tidak ingin apa yang muncul di podcast-nya adalah informasi yang sama dengan yang orang lain sudah dapatkan dari tempat lain.
"Gue tidak mau pengulangan itu, karena ini akan jadi membosankan dan orang-orang sudah tahu, I gonna discuss something yang mereka tidak pernah dengar. Gue akan mancing sesuatu dengan apa yang membuat lo comfortable," jelas Deddy.
Tidak Menghakimi, Tidak Memihak, Tidak Menyakiti
Ketika mengangkat suatu topik yang dianggap sensitif, Deddy memilih untuk membuat lawan bicara teralihkan dengan mengganti cara bertanya, yang sebenarnya intinya sama.
"Ketika gue ngebuka diri, gue tuh ngelakuin botox, lu akan ngerasa nyaman, kita merasa on the same level and you gonna open that, lu akan terbuka dengan hal itu," jelas Deddy pada Luna.
"Ide gue adalah enggak nge-judge orang ini, ide gue adalah getting information, dapetin informasi sebanyak mungkin tentang apa yang dia suka apa yang dia enggak suka," sambung Deddy.
BACA JUGA:
Deddy juga menegaskan kalau dirinya tidak memihak siapapun ketika membawakan podcast, dia akan mengundang orang tanpa pilih kasih. Dia juga akan mendengarkan lawan bicara tanpa menghakimi mereka.
"Siapapun welcome datang ke sini, I'm listening tanpa judging, itu penting banget," kata Deddy.
Pentingnya isi konten dengan melakukan banyak riset, akhirnya apa yang tampil di podcast Deddy berbeda dengan pembahasan di tempat lain. Bisa saja dengan lawan bicara yang sama, akan lebih banyak orang yang melihat podcast-nya dibanding ketika lawan bicara itu tampil di tempat lainnya.
Deddy Corbuzier memberikan contoh tentang podcast bersama Luna Maya, bisa saja jumlah orang yang menonton lebih banyak dibanding ketika Luna di tempat lain. "Bukan salah Luna Maya-nya tapi apa yang mau dibahas sama Luna Maya itu yang paling penting,"