Jubir Gedung Putih Positif COVID-19 dan Bertemu Joe Biden, Dokter Sebut Kecil Kemungkinan Jen Psaki Tulari Presiden
Sekretaris Pers Gedung Putih Jen Psaki. (Wikimedia Commons/The White House)

Bagikan:

JAKARTA - Dokter menyebut kecil kemungkinan Juru Bicara (Jubir) Gedung Putih Jen Psaki untuk menulari Presiden Joe Biden, seiring dengan pengumuman dirinya positif terinfeksi COVID-19.

Sekretaris pers Gedung Putih Jen Psaki menyatakan positif COVID-19 pada Hari Minggu dalam sebuah pernyataan, menyebut dia terakhir bertemy Presiden Joe Biden pada Hari Selasa pekan lalu.

Psaki yang telah menerima vaksinasi COVID-19 dan mengalami gejala ringan menerangkan, dia dan Presiden Biden duduk di luar dengan jarak sekitar 1,8 meter di antara kedua, serta mengenakan masker saat bertemu Selasa lalu.

"Saya mengungkapkan hasil tes positif hari ini sebagai transparansi," ujar Psaki, mengutip Reuters 1 November.

Presiden Biden yang mengikuti rangkaian pertemuan KTT G20 di Roma sepanjang akhir pekan lalu, memiliki hasil tes negatif COVID-19 pada Hari Sabtu, kata seseorang yang mengetahui masalah tersebut.

Psaki merupakan figur paling terkenal di Pemerintahan Presiden Biden yang diketahui terinfeksi COVID-19, sejak ia menduduki jabatan tersebut pada Januari lalu.

Sebelumnya, Jen Psaki memutuskan untuk tidak bergabung dengan Presiden Biden dalam perjalanannya ke Roma dan Glasgow, untuk mengikuti rangkaian KTT G20 dan KTT Perubahan Iklim COP26, karena seorang anggota keluarganya dinyatakan positif terkena virus dan memutuskan untuk menjalani karantina.

Sejak dikarantina pada Hari Rabu, Psaki telah berulang kali menjalani tes COVID-19 dengan hasil negatif, sebelum dinyatakan positif pada tes Hari Minggu. Kendati demikian, Psaki dalam pernyataannya menyebut berencana untuk kembali bekerja setelah mengakhiri masa karantina selama 10 hari, dan memiliki hasil tes cepat COVID-19 negatif.

"Pada Hari Rabu, berkoordinasi dengan pimpinan senior di Gedung Putih dan tim medis, saya mengambil keputusan untuk tidak melakukan perjalanan luar negeri bersama Presiden karena keadaan darurat keluarga, yaitu anggota keluarga saya dinyatakan positif COVID-19," terang Psaki dalam pernyataan Hari Minggu, seperti melansir CNN.

"Sejak itu saya dikarantina dan dinyatakan negatif (melalui PCR) COVID pada Rabu, Kamis, Jumat dan Sabtu. Namun, hari ini (Minggu) saya dinyatakan positif COVID," sambungnya.

Terkait kondisi yang terjadi, sejumlah dokter menyebut kecil kemungkinan Jen Psaki untuk menulari Presiden Joe Biden dengan COVID-19.

"Berdasarkan garis waktu tes Ms. Psaki negatif selama beberapa hari setelah pertemuan terakhirnya dengan Presiden Biden (yang juga di luar dan tertutup, oleh karena itu risikonya sangat rendah di dalam dan dari dirinya sendiri)," Dr. Leana Wen, seorang analis medis CNN dan mantan komisaris kesehatan Kota Baltimore, mengatakan dalam sebuah email.

Terpisah, pakar penyakit menular Dr. Peter Hotez dari Baylor College of Medicine juga mengatakan, dia merasa Presiden Biden terlindungi dengan baik.

"Yah, dia sudah tiga kali divaksinasi, jadi Dia semestinya baik-baik saja kecuali Dia memiliki defisiensi imun yang tidak kita ketahui," terang Hotez kepada CNN melalui email.

Untuk diketahui, awal tahun ini Psaki menyebut Presiden Biden telah divaksinasi penuh COVID-19, dengan pengujian secara acak setiap dua minggu sebagai pengawasan, atas permintaan dokternya, Kevin O'Connor. Presiden Biden telah menerima dosis ketiga vaksin COVID-10 dengan menggunakan vaksin Pfizer bulan lalu.

Sementara, Gedung Putih telah menolak untuk mengungkapkan jumlah terobosan infeksi COVID-19 yang terjadi di antara staf.