JAKARTA - Wakil Presiden Amerika Serikat Kamala Harris dinyatakan positif COVID-19 pada Hari Selasa, tetapi tidak menunjukkan gejala, kata seorang juru bicara, pada saat ada peningkatan kasus di antara staf Gedung Putih.
Wapres Harris belum melakukan kontak dekat dengan Presiden Joe Biden atau ibu negara Jill Biden karena jadwal perjalanan mereka, sekretaris persnya, Kirsten Allen, mengatakan.
Allen menambahkan, Wapres Harris akan menjalani isolasi dan kembali ke Gedung Putih ketika hasil tesnya negatif.
Setelah berkonsultasi dengan dokternya, Harris diberi resep dan meminum obat antivirus Paxlovid, kata Allen seperti melansir Reuters 27 April.
Seorang pejabat senior pemerintah mengatakan, Wapres Harris datang ke Gedung Putih pada Hari Selasa, tetapi pergi sebelum bertemu Biden.
Infeksi telah meningkat di beberapa bagian Amerika Serikat karena subvarian Omicron BA.2 yang sangat menular, bahkan ketika kasus menurun secara keseluruhan, menurut pejabat kesehatan masyarakat.
Dalam beberapa pekan terakhir, sejumlah sosok di Gedung Putih diumumkan terinfeksi COVID-19. Sebelum Wapres Harris, sang suami Doug Emhoff juga dinyatakan positif COVID-19. Berikutnya ada direktur komunikasi Harris, Jamal Simmons, Sekretaris Pers Gedung Putih Jen Psaki dan wakilnya Karine Jean-Pierre.
Pejabat tinggi lainnya yang dites positif bulan ini termasuk Ketua DPR AS Nancy Pelosi, berikutnya dalam garis suksesi kepresidenan setelah Harris, Jaksa Agung Merrick Garland dan Menteri Perdagangan Gina Raimondo.
BACA JUGA:
Pejabat pemerintah baru-baru ini mengatakan, kontak rutin Presiden Biden dengan penasihat dan pendukung dapat membuatnya terpapar COVID-19. Namun, pemerintah ingin memproyeksikan rasa normal karena banyak orang Amerika yang kembali bekerja dan bersosialisasi dengan teman dan keluarga, kata mereka.
Baik Presiden Biden dan Wapes Harris sepenuhnya divaksinasi terhadap COVID-19 dan telah menerima dua suntikan booster. Mereka dalam beberapa pekan terakhir berbaur dengan tamu-tamu yang tidak bermasker di Gedung Putih, termasuk sebuah acara yang dihadiri oleh 200 tamu dengan mantan Presiden Barack Obama, untuk berbicara tentang undang-undang perawatan kesehatan khas Demokrat.