Bagikan:

JAKARTA – Pihak Gedung Putih menolak mengomentari kesepakatan konglomerat Elon Musk saat membeli Twitter Inc, pada Senin, 25 April. Akan tetapi mereka mengatakan bahwa Presiden AS, Joe Biden, telah lama khawatir tentang kekuatan platform media sosial.

"Kekhawatiran kami bukanlah hal baru," kata juru bicara Gedung Putih, Jen Psaki. "Presiden telah lama berbicara tentang keprihatinannya tentang kekuatan platform media sosial, termasuk Twitter dan lainnya, untuk menyebarkan informasi yang salah."

Psaki juga menyatakan bahwa Gedung Putih terus mengadvokasi untuk mencabut Bagian 230, undang-undang yang melindungi perusahaan online dari tanggung jawab atas konten yang diposting oleh pengguna, dan mendukung peningkatan penegakan anti-trust dan transparansi pada perusahaan teknologi.

Pejabat administrasi era Biden ini berpikir pengawasan yang lebih ketat dapat mencegah penyebaran informasi palsu tentang masalah politik dan pandemi COVID-19.

"Kami secara teratur terlibat dengan semua platform media sosial tentang langkah-langkah yang dapat diambil," tambah Psaki, seperti dikutip Reuters. "Itu terus berlanjut, dan saya yakin akan terus berlanjut, tetapi ada juga reformasi yang menurut kami dapat dilakukan Kongres."