Parag Agrawal Sebut Twitter Kini pada Era Kegelapan, Masa Depannya Tak Menentu
Parag Agrawal, CEO Twitter Inc, yang kini belum pasti nasibnya setelah Twitter diambil alih Elon Musk. (foto: twitter @parara)

Bagikan:

JAKARTA - CEO Twitter Inc saat ini, Parag Agrawal mengatakan kepada karyawan pada Senin, 25 April  bahwa masa depan perusahaan media sosial tidak pasti setelah kesepakatan pembelian platform media sosial itu dengan konglomerat dunia Elon Musk sukses dilakukan. Agrawal menyatakan hal itu selama town hall meeting dengan seluruh karyawan Twitter.

Elon Musk sendiri dijadwalkan akan bergabung dengan staf dan karyawan Twitter dalam sesi tanya jawab di perusahaan itu hari berikutnya.

Saat Agrawal mendengarkan pertanyaan staf tentang rencana Musk untuk perusahaan, kemungkinan PHK dan alasan dewan untuk kesepakatan itu, dia tidak mau banyak pertanyaan tersebut. Sebaliknya ia menyatakan jika pertanyaan itu harus ditanyakan kepada Musk langsung.

Musk mengatakan dia percaya Twitter harus menjadi platform untuk kebebasan berbicara. Karyawan bertanya kepada Agrawal apakah mantan Presiden AS Donald Trump, yang ditangguhkan secara permanen dari Twitter tahun lalu, akan diizinkan kembali setelah Musk mengambil alih. Ini juga menjadi pertanyaan jutaan pengguna Twitter di dunia.

"Begitu kesepakatan ditutup, kami tidak tahu ke arah mana platform akan pergi," kata Agrawal, merujuk pada pertanyaan tentang Trump, seperti dikutip Reuters. "Saya percaya ketika kita memiliki kesempatan untuk berbicara dengan Elon, itu adalah pertanyaan yang harus kita jawab dengannya."

Agrawal juga mengatakan kepada karyawan tidak ada rencana PHK. Meski demikian ia tak bisa memberikan jaminan apa pun tentang nasibnya sendiri, mengingat Agrawal  adalah CEO yang dianggap membuat saham twitter terus melorot setelah ia mengambil alih posisi Jack Dorsey sebagai CEO Twitter.

Bret Taylor, ketua dewan direksi Twitter, mencoba untuk meyakinkan karyawan bahwa perjanjian dengan Musk memprioritaskan "kesinambungan operasi" sampai kesepakatan ditutup.

"Saya pikir kami merasa sangat nyaman bahwa (kesepakatan) memberi tim ini kemampuan untuk terus membuat perusahaan sukses di antara penandatanganan dan penutupan transaksi," kata Taylor.