Bagikan:

JAKARTA - CEO Twitter Inc,  Parag Agrawal, pasrah pada nasibnya. Suksesor dari Jack Dorsey ini dikabarkan adalah orang pertama yang akan dipecat oleh pemilik baru Twitter, Elon Musk.

Komentar Agrawal bahwa Twitter tengah memasuki masa Kegelapan dan tak menentu setelah konglomerat pendiri Tesla itu masuk ke perusahaam adalah salah satu penyebabnya.

Lagi pula, Agrawal kurang begitu disukai oleh publik. Terbukti sejak ia menjadi CEO menggantikan Dorsey, November lalu, saham Twitter terus merosot, dari 70 hingga 39 dolar  per saham sebelum akhirnya diambil alih oleh Musk. Musk dalam pengajuan sekuritas pada 14 April mengatakan dia tidak percaya pada manajemen Twitter saat ini. Bahkan saat ditawari oleh Agrawal masuk ke Dewan Twitter, ia menolaknya.

Jika Agrawal benar-benar harus hengkang, maka ia  akan mendapatkan sekitar 42 juta dolar AS (Rp 604 miliar). Menurut firma riset Equilar, Uang itu ia dapatkan jika dia diberhentikan dalam waktu 12 bulan setelah perubahan kontrol di perusahaan media sosial.

Pada Senin, 25 April, miliarder Elon Musk membuat kesepakatan untuk membeli Twitter senilai  44 miliar dolar AS (Rp636,6 triliun), yang membuat Twitter  mengakhiri perjalanannya sebagai perusahaan publik sejak 2013.

Perkiraan Equilar mencakup gaji pokok Agrawal senilai satu tahun ditambah percepatan pemberian semua penghargaan ekuitas. Hal ini juga berdasarkan harga penawaran Musk sebesar  54,20 per saham dan ketentuan dalam pernyataan proksi perusahaan baru-baru ini. Namun seorang perwakilan Twitter menolak mengomentari perkiraan Equilar.

Agrawal, sebelumnya chief technology officer Twitter. Ia  diangkat menjadi CEO pada November. Total kompensasinya untuk tahun 2021 adalah   30,4 juta dolar AS (Rp 437,7), menurut proxy Twitter, sebagian besar dalam penghargaan saham.