JAKARTA - Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden, berjanji untuk mengembalikan tranparansi informasi untuk kalangan pers. Ini disampaikan oleh Sekretaris Pers Presiden Joe Biden, Jen Psaki dalam konferensi pers resmi pertamanya, tujuh jam setelah pelantikan Biden, Rabu 20 Januari waktu setempat.
Jen mengatakan, ia sangat menghormati peran pers yang bebas dan independen dalam demokrasi Amerika Serikat. Ini berbeda dengan kebijakan mantan Presiden Donald Trump dan pembantu utamanya yang disebut 'media berita palsu'.
“Akan ada saat-saat kami tidak setuju, dan pasti akan ada hari-hari di mana kami tidak setuju untuk bagian-bagian pengarahan yang ekstensif, bahkan mungkin. Tapi kami memiliki tujuan yang sama, yaitu berbagi informasi yang akurat dengan rakyat Amerika,” katanya, melansir Reuters.
"Presiden Biden berencana untuk mengembalikan transparansi dan kebenaran ke pemerintahan, untuk menyampaikan kebenaran bahkan ketika sulit untuk didengar," imbuh Psaki.
BACA JUGA:
Ia menambahkan, dirinya berharap bisa mengadakan pengarahan harian di Gedung Putih pada hari kerja, termasuk menyediakan pejabat kesehatan untuk menjelaskan upaya pengendalian pandemi COVID-19.
Untuk diketahui, saat pemerintahan Donald Trump, Gedung Putih melarang media yang terlalu kritis hadir dalam briefing harian yang dilakukan. Kebijakan ini dianggap membatasi kebebasan dan independensi pers dan tidak sesuai demokrasi Amerika Serikat.