Anies Sebut Banjir Jakarta Sekarang Hanya Sehari Tapi di Kebon Pala Berhari-hari, Ini Penjelasan Wagub Riza
Ilustrasi (Pixabay)

Bagikan:

JAKARTA - Banjir melanda kawasan Kebon Pala, Jakarta Timur selama berhari-hari. Hujan dan air kiriman dari hulu menyebabkan kawasan ini terendam sejak Kamis, 28 Oktober malam, hingga pagi menjelang siang hari ini baru surut.

Padahal, pada Jumat, 29 Oktober lalu, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengklaim saat ini banjir di Jakarta hanya terjadi selama satu hari. Sayangnya, kondisi itu tak terjadi di Kebon Pala.

Menanggapi hal itu, Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria menjelaskan bahwa banjir di Kebon Pala terjadi karena meluapnya aliran Sungai Ciliwung dari hulu yang juga mengalami hujan lebat.

Namun, ia mengatakan pemerintah tengah berupaya membangun sodetan kali Ciliwung. Memang, sampai saat ini pengerjaan Kementerian PUPR itu belum selesai.

"Berbagai upaya di Kali Ciliwung sudah diupayakan. sedang dibuat juga sodetan bersama dengan PUPR pemerintah pusat membuat sodetan dari kali Ciliwung ke BKT masih dalam proses belum selesai," kata Riza di Balai Kota DKI, Senin, 1 November.

Tak hanya itu, Riza juga menyebut saat ini progres pembangunan waduk Cimahi dan Ciawi, Jawa Barat akan segera selesai. Waduk ini, ketika beroperasi, dapat menekan debit air yang datang dari hulu ke hilir.

"Waduk di Cimahi dan Ciawi yang insyaallah informasi dari pemerintah pusat itu ditargetkan akhir tahun ini. Mudah-mudahan dengan kehadiran dua waduk ini bisa mengurangi kiriman banjir dari daerah luar Jakarta ke Jakarta," ungkap Riza.

Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memandang penanganan banjir yang dilakukan jajarannya saat ini mampu menyurutkan banjir dengan lebih cepat. Hal ini dia sampaikan dalam Rakornas Antisipasi La Nina yang digelar BMKG.

"Di awal tahun ini terasa, daerah-daerah yang biasanya kalau banjir tergenang tiga-empat hari, sekarang kurang dari satu hari sudah kering," kata Anies dilihat dalam tayangan Youtube BMKG, Jumat, 29 Oktober.

Anies mengklaim kondisi ini bisa terjadi karena ia meningkatkan unsur kesiagaan, tanggap, dan galang dari jajaran Pemprov DKI dalam menanggulangi dampak banjir Jakarta.