Bagikan:

JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka di zona merah pada perdagangan Rabu 29 Juli. IHSG dibuka melemah 0,12 persen atau 6,17 poin ke level 5.106,82.

Membuka perdagangan, 25 saham menguat, 28 saham melemah, dan 20 saham stagnan. Volume perdagangan tercatat 25.12 juta lembar saham dan ditransaksikan senilai Rp11,08 miliar.

Analis Reliance Sekuritas Indonesia Lanjar Nafi mengungkapkan IHSG hari ini memang akan melanjutkan tren pelemahan. Secara teknikal, indeks akan bergerak di 5.056 hingga 5.158.

"Ada sentimen investor akan menanti hasil pertemuan The Fed guna melihat kemungkinan pemberian stimulus lanjutan guna memerangi krisis kesehatan akibat virus corona," kata Lanjar.

Investor diketahui tengah wait and see menanti kebijakan perpanjangan suku bunga The Fed, setelah bank sentral memperpanjang tujuh dari sembilan program pinjaman darurat hingga akhir tahun.

Di sisi lain, Senat dari Partai Republik AS telah mempresentasikan proposal bantuan virus corona senilai 1 triliun dolar AS sebelum tunjangan pengangguran berakhir pada Jumat 31 Juli ini. Bantuan sangat dibutuhkan mengingat 30 juta warga Amerika kehilangan pekerjaan dan banyak negara kembali memperketat pembatasan sosial. 

Lanjar pun merekomendasikan sejumlah saham pilihan untuk dicermati investor. Saham itu seperti PT Adaro Energy Tbk (ADRO), PT Bank Jabar Tbk (BJBR), PT HM Sampoerna Tbk (HMSP), PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), dan PT Telkom Indoneia Tbk (TLKM). 

Namun pendapat berbeda diungkapkan analis PT Binaartha Sekuritas, M. Nafan Aji Gusta Utama. Menurutnya, secara teknikal ada potensi penguatan pada pergerakan IHSG.

"Sehingga indeks berpeluang menuju level resistance terdekat," ujar Nafan.

Saat ini, ia mengatakan, pergerakan IHSG sedang berupaya mempertahankan level support di posisi 4.975, sedangkan target resistance terdekat yang hendak dicapai berada di level 5.172.

Dengan demikian, jelas dia, adanya potensi pembalikan arah menguat pada laju IHSG hari ini bisa disikapi pelaku pasar dengan membeli saham PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE), PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF), PT Matahari Department Store Tbk (LPPF), PT Bukit Asam (Persero) Tbk (PTBA), dan PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT).