JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka di zona merah pada perdagangan Kamis 12 November. IHSG dibuka melemah tipis 0,23 persen atau 12,73 poin ke level 5.496,78.
Membuka perdagangan, 116 saham menguat, 36 saham melemah, dan 163 saham stagnan. Volume perdagangan saat pembukaan tercatat 258,33 juta lembar saham dengan nilai transaksi Rp190,31 miliar.
Pergerakan IHSG pada perdagangan hari ini diperkirakan melanjutkan tren kenaikan, setelah kemarin kembali ditutup di zona hijau dengan penguatan 0,86 persen ke level 5.509.
Analis PT Binaartha Parama Sekuritas, Muhammad Nafan Aji Gusta Utama, mengatakan IHSG berpotensi mengalami kondisi jenuh beli. Adapun rentang support-resistance IHSG berada di level 5.490-5.612.
"Di sisi lain, mengindikasikan adanya potensi bullish continuation pada pergerakan IHSG , sehingga indeks berpeluang menuju level resistance terdekat," kata Nafan dalam risetnya.
Sementara itu, menurut analis PT Reliance Sekuritas Indonesia, Lanjar Nafi Taulat Ibrahimsyah, pola penguatan IHSG mulai menjenuh setelah mencapai level tertinggi sejak tren menurun pada awal pandemi COVID-19.
"Investor akan mewaspadai pergerakan IHSG yang berpotensi menjenuh. Kisaran pada support-resistance di level 5.484-5.520," ucapnya.
Lebih lanjut Lanjar menyatakan, pola penguatan IHSG yang mulai berpotensi mengalami kondisi jenuh beli tersebut disikapi investor dengan mengakumulasi pembelian saham PT Adaro Energy (ADRO), PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF), PT Matahari Department Store Tbk (LPPF), dan PT United Tractors Tbk (UNTR).