Gunakan Obeng Sampai Tongsis, 3 Orang Ini Nekat Bobol ATM BRI di Kodiklat TNI AD Bandung
Tangkapan layar rekaman video penangkapan pelaku pembobolan ATM di Bandung. (ANTARA/Dokumentasi Pribadi)

Bagikan:

BANDUNG - Polrestabes Bandung mengamankan komplotan pelaku pembobolan mesin anjungan tunai mandiri (ATM) di Kompleks Komando Pendidikan dan Latihan TNI Angkatan Darat (Kodiklat AD), Jalan Sumbawa, Kota Bandung, Jawa Barat.

Kanit Reskrim Polsek Sumur Bandung AKP Teddy Sigit mengatakan, ada tiga pelaku yang diamankan dalam aksi pembobolan ini. Masing-masing IP (32), K (30) dan RA (29). Mereka melakukan aksi pembobolan menggunakan kikir, obeng, dan tongsis (tongkat untuk berswafoto).

"Jadi IP tertangkap pada saat beraksi, sedangkan dua orang sisanya (K dan RA) baru tertangkap Selasa dini hari tadi sekitar pukul 04.00-05.00 WIB di sebuah apartemen di Jakarta," kata Teddy di Bandung, Antara, Selasa, 26 Oktober. 

Teddy mengatakan, para pelaku melakukan aksi tersebut pada Jumat, 22 Oktober lalu pada pagi hari. Adapun lokasi ATM berada di dekat Masjid Kodiklat AD.

Saat beraksi, menurut Teddy, mereka sempat terpantau oleh anggota TNI yang berjaga di kawasan tersebut. Anggota TNI yang berjaga merasa curiga akan gerak-gerik komplotan tersebut.

Setelah selesai melancarkan aksinya, mereka lantas diringkus aparat TNI yang berjaga. Mereka sempat diinterogasi aparat TNI di kawasan itu.

"Setelah itu dia (IP) diserahkan ke Polsek Sumur Bandung, dan pelaku diperiksa untuk mendalami kedua pelaku lainnya yang saat itu masih dalam pengejaran," kata Teddy.

Dari aksi tersebut, polisi mengamankan sejumlah alat seperti kikir, obeng, tongsis, pinset, dan sejumlah uang tunai sebesar Rp2,5 juta.

Sementara itu, Kapen Kodiklat TNI AD Letkol Effendi membenarkan aksi pembobolan itu terjadi di kawasan TNI AD. Saat itu, kata dia, petugas Provos mengamankan pelaku yang diduga melakukan upaya pembobolan mesin ATM.

"Saya belum mendapat secara lebih rinci, tetapi itu benar kejadiannya, hari Jumat," kata Effendi.

"Jadi itu kami yang mengamankan, lalu Provos melaporkan kepada Bank BRI, dan Bank BRI yang melaporkan ke kepolisian," tambahnya.