JAKARTA - Pria yang digambarkan Kolombia sebagai pengedar narkoba paling berbahaya di dunia mengatakan kepada pasukan keamanan, "Anda mengalahkan saya" ketika dia ditangkap dalam operasi akhir pekan ini, kata pemerintah pada Hari Minggu, berjanji untuk mengekstradisi dia dengan cepat ke Amerika Serikat.
Dairo Antonio Usuga, yang dikenal sebagai Otoniel, ditangkap oleh angkatan bersenjata Kolombia dalam operasi di daerah pedesaan di wilayah Uraba Kolombia, Provinsi Antioquia, yang melibatkan lebih dari 500 anggota pasukan khusus Kolombia dan 22 helikopter, kata para pejabat pada Hari Sabtu.
Otoniel dituduh mengekspor ratusan ton kokain setiap tahun. Presiden Kolombia Ivan Duque mengatakan pada Hari Sabtu, Otoniel juga bertanggung jawab atas pembunuhan petugas polisi, perekrutan anak di bawah umur dan pelecehan seksual terhadap anak-anak.
Pemerintah Kolombia akan mengajukan petisi pada Hari Senin dengan Mahkamah Agung untuk mengekstradisi Otoniel ke Amerika Serikat, Menteri Kehakiman Wilson Ruiz mengatakan kepada Reuters pada Hari Minggu, menambahkan proses itu bisa memakan waktu empat minggu untuk diselesaikan.
"Ekstradisi menanti semua orang yang melakukan kejahatan internasional," tukas Menteri Pertahanan Diego Molano kepada wartawan di Necocli, dekat dengan tempat Otoniel ditangkap, mengutip Reuters 25 Oktober.
Menjadi buronan paling dicari, informasi akurat keberadaannya dihargai hingga 5,8 juta dolar Amerika Serikat, dengan Washington menawarkan hadiah 5 juta dolar dan Pemerintah Kolombia menawarkan hadiah 800 ribu dolar atau setara dengan 3 miliar peso Kolombia.
Menteri Molano memastikan kedua hadiah tersebut akan dibayarkan, dengan kembali menegaskan, menggambarkan sosok Otoniel sebagai jenis penjahat paling buruk.
Otoniel naik menjadi pemimpin kelompok perdagangan narkoba Clan del Golfo, atau Klan Teluk, setelah menjalankan tugas sebagai gerilyawan sayap kiri dan kemudian sebagai paramiliter.
Untuk diketahui, Clan del Golfo ada di 12 dari 32 provinsi Kolombia, dan memiliki sekitar 3.800 anggota, menurut informasi yang diberikan oleh polisi nasional Kolombia.
Clan del Golfo juga terlibat dalam penambangan ilegal, kata pihak berwenang. Pemerintah juga menuduh kelompok itu mengancam dan membunuh tokoh masyarakat di seluruh negeri.
Kepala polisi Kolombia Jenderal Jorge Vargas mengatakan, banyak informasi yang mengarah pada penangkapan Otoniel berasal dari anggota Clan del Golfo.
"Banyak orang Clan del Golfo mengkhianatinya," ungkap Vargas.
BACA JUGA:
Otoniel memperdagangkan antara 180 ton dan 200 ton kokain setahun dengan Clan del Golfo, dan bertanggung jawab atas kematian lebih dari 200 anggota pasukan keamanan Kolombia, kata Kementerian Pertahanan dalam sebuah pernyataan.
Pihak berwenang Kolombia meluncurkan Operasi Agamemnon pada tahun 2016 ketika mereka bekerja untuk mendekati Otoniel, membunuh dan menangkap puluhan pembantunyanya, mengejar keuangannya dan memaksanya untuk terus bergerak, menurut polisi.
Pada tahun 2017, sebuah video di mana Otoniel mengumumkan niatnya untuk tunduk pada keadilan diterbitkan, tetapi rencana itu tidak pernah membuahkan hasil.