Bagikan:

JAKARTA - Seorang pria Haiti yang mengidentifikasi dirinya sebagai pemimpin geng yang menculik sekelompok misionaris Amerika dan Kanada, mengatakan akan membunuh 'orang Amerika ini' jika tidak mendapatkan apa yang ia butuhkan, dalam video yang diunggah ke YouTube.

Pembicara dalam video, mengenakan setelan ungu, dikenali sebagai pria yang dikenal di Haiti dengan alias Lamo Sanjou, pemimpin geng 400 Mawozo yang menurut pihak berwenang berada di balik penculikan para misionaris pada akhir pekan.

Enam belas orang misionaris Amerika Serikat dan satu orang Kanada, termasuk lima anak-anak, sedang dalam perjalanan yang diselenggarakan oleh Christian Aid Ministries yang berbasis di Ohio. Para misionaris tidak hadir dalam video tersebut.

Reuters tidak dapat secara independen mengkonfirmasi kebenaran video atau kapan itu dibuat. Departemen Luar Negeri Amerika Serikat tidak menanggapi permintaan untuk mengomentari keasliannya.

"Jika saya tidak menemukan apa yang saya butuhkan, orang Amerika ini, saya lebih baik membunuh mereka semua, dan saya akan menodongkan senjata besar di kepala mereka masing-masing," kata pria dalam video itu, mengutip Reuters 22 Oktober.

Sementara itu, Menteri Kehakiman Haiti Liszt Simply mengatakan kepada Reuters minggu ini, para penculik menuntut 1 juta dolar AS per orang untuk pembebasan para misionaris.

Penyitaan misionaris telah memusatkan perhatian global pada masalah penculikan yang mengerikan di Haiti, yang telah memburuk di tengah krisis ekonomi dan politik di negara Karibia yang telah menyebabkan meningkatnya kekerasan.

Video itu mencakup cuplikan dari apa yang tampak sebagai lima orang mati yang terbaring di peti mati, yang digambarkan oleh pria itu sebagai "tentara yang jatuh," menyalahkan kematian mereka pada kepala polisi Leon Charles.

"Leon Charles membuat saya menangis, Tuan-tuan. Ketika tiba giliran saya, saya menangis, dan ketika saya membuat Anda menangis, saya akan membuat Anda menangis air mata darah," tukasnya.

Outlet media Haiti Le Nouvellite pada Hari Kamis mengatakan, Charles telah mengajukan pengunduran dirinya. Seorang juru bicara polisi Haiti tidak segera menanggapi permintaan komentar.

Terpisah, Gedung Putih mengatakan pada Hari Kamis, pihaknya akan melakukan semua yang bisa dilakukan untuk membantu para misionaris yang diculik di Haiti.

"Kami akan melakukan segala yang kami bisa untuk membantu menyelesaikan situasi ini," tukas wakil sekretaris pers Gedung Putih Karine Jean-Pierre.

Sementara itu, Christian Aid Ministries mengatakan mengetahui video tersebut tetapi tidak akan berkomentar sampai negosiator sandera memutuskan bahwa pernyataan semacam itu tidak akan membahayakan kesejahteraan kelompok tersebut.

Untuk diketahui, 400 Mawozo dimulai sebagai pencuri lokal kecil-kecilan dan berkembang menjadi salah satu geng paling ditakuti di Haiti, menguasai daerah pedesaan di timur ibu kota Port-au-Prince, menurut pakar keamanan.

Geng Haiti terus memperluas wilayah mereka dalam beberapa tahun terakhir, dan telah tumbuh lebih berani sejak pembunuhan Juli terhadap Presiden Jovenel Moise.

Para pemimpin mereka, terutama Jimmy Cherizier, pemimpin koalisi geng yang disebut G9, telah mengambil peran publik yang semakin meningkat, menawarkan wawancara ekstensif yang disiarkan online dan kadang-kadang mengancam politisi secara terbuka.

Ketika Perdana Menteri Ariel Henry pada hari Minggu berusaha untuk memimpin upacara memperingati kematian salah satu pendiri Haiti, Jean-Jacques Dessalines, geng melepaskan tembakan sampai delegasinya mundur untuk mengadakan upacara di tempat lain.

Cherizier, yang menggunakan alias 'Barbekyu', kemudian muncul dalam setelan putih dan membuat persembahan bunga di lokasi pembunuhan Dessalines, menggantikan perdana menteri.