JAKARTA - Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria menanggapi soal Aliansi Nasional Indonesia Sejahtera mendeklarasikan Anies Baswedan sebagai calon presiden dalam Pemilu 2024.
Menurut Riza, deklarasi seperti itu merupakan hak demokrasi warga negara. Namun, dalam sepengetahuannya, Anies tak pernah menyinggung apapun mengenai Pilpres 2024.
"Pak Anies, sejauh yang saya tahu tidak pernah bahas soal pilpres karena itu masih 2024 ya," kata Riza di Balai Kota DKI, Jakarta Pusat, Kamis, 21 Oktober.
Riza menuturkan, saat ini Anies sedang fokus menyelesaikan tugasnya sebagai Gubernur DKI Jakarta. Sebab, masa jabatan Anies akan habis satu tahun mendatang.
Lagipula, kata dia, fenomena deklarasi tokoh menjadi calon presiden yang mulai terjadi sebelum masa pemilu tak hanya menyasar kepada Anies. Hal itu juga terjadi kepada Ganjar Pranowo, Ridwan Kamil, hingga Prabowo Subianto.
"Saya kira semua sekarang fokus melaksanakan tugas masing-masing sekalipun ada kelompok-kelompok yang mencoba mendukung mendeklarasikan," ungkap Riza.
"Tidak hanya Pak Anies,saya kira yang lain ada, Pak Ganjar ada, RK juga. Di kami sendiri, Gerindra juga ingin mengusung lagi Pak Prabowo. Itu hak masing-masing ya," tambahnya.
Seperti diketahui, Relawan Aliansi Nasional Indonesia Sejahtera (ANIES) mendeklarasikan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebagai calon presiden (capres) 2024-2029 dalam pesta demokrasi pemilihan umum presiden dan wakil presiden (Pilpres) 2024 karena sejumlah prestasinya dalam memimpin Ibu Kota.
Koordinator ANIES La Ode Basir menilai refleksi keberhasilan Anies dalam menyejahterakan warga Jakarta, baik dari aspek pendidikan, kesehatan hingga banyaknya pembangunan membuat Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu layak diproyeksi sebagai Capres 2024-2029.
"Kami kemudian membentuk komunitas yang kami sebut ANIES mendukung penuh Bapak Anies Rasyid Baswedan maju sebagai Presiden 2024-2029," kata La Ode dalam kegiatan Deklarasi Anies Baswedan for Presiden 2024 di Jakarta, Rabu, 20 Oktober.
La Ode menyebutkan sejumlah prestasi di bawah kepemimpinan Anies Baswedan antara lain penilaian Wajar Tanpa Pengecualian selama tahun 2018, 2019, dan 2020 berturut-turut dari BPK terhadap Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
Lalu, menganggap Anies memerhatikan aspek pendidikan dengan terus menjalankan Program Kartu Jakarta Pintar, begitu juga pada kesehatan melalui Kartu Jakarta Sehat.
BACA JUGA:
Warga Ibu Kota juga dimudahkan melakukan pengaduan terkait layanan pemerintahan, serta sarana dan prasarana yang perlu dikritisi lewat aplikasi Jakarta Kini (JaKi).
Kemudian, pembangunan infrastruktur. "Yang cukup monumental pada Desember diresmikan pembangunan Jakarta International Stadium. Dalam satu dekade belakangan, Jakarta sebagai ibu kota, penggemar sepakbola tidak punya lapangan bola," tutur La Ode.
Meski demikian, La Ode menyebut deklarasi ini mereka lakukan tanpa ada komunikasi lebih dulu dengan Anies.
"Kami sendiri tidak menyampaikan kepada beliau. Kepentingan kami adalah melihat beliau punya prestasi dan tugas kami bagaimana prestasi ini kita gaungkan agar tidak menjadi milik warga DKI tapi seluruh warga Indonesia," pungkasnya.