JAKARTA - Beda respons saat berbicara politik ditunjukkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) soal Pilpres 2024. Jokowi lugas mendorong Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) segera menentukan capres 2024.
"Saya titip pesan, jangan terlalu lama-lama. Saya dengar-dengar dan saya melihat tiap hari itu Pak Airlangga Hartarto rangkulan terus dengan Pak Mardiono dari PPP dan Pak Zulkifli Hasan dari PAN. Jangan hanya rangkul-rangkulan terus. Tapi saya meyakini sebentar lagi pasti akan segera menentukan. Kita tunggu saja," kata Jokowi dalam puncak HUT Partai Golkar, Jumat, 21 Oktober.
Jokowi menyinggung soal Pilpres ibarat memilih pilot dan kopilot yang akan membawa rakyat Indonesia sebagai penumpang. Dalam kategori itu, penumpang dipersilakan memilih pilot dan kopilot yang memberi keselamatan terbang dengan mematuhi hukum penebangan internasional.
Sedangkan kategori kedua, penumpang diberi tempat duduk bisnis serta tiket gratis.
Jokowi menilai, mayoritas penumpang akan memilih pilot dan kopilot yang memberi fasilitas bisnis dengan tiket gratis. Tapi, kepala negara mengingatkan agar berhati-hati dalam mengambil keputusan.
"Apa yang ingin saya simpulkan dari pemilihan pilot ini? Jangan sembarangan menentukan calon pilot dan kopilot yang akan dipilih rakyat. Juga jangan sembarangan memilih calon presiden dan wakil presiden," ujar Jokowi da
Karena itu, Jokowi berpesan agar KIB yang beranggotakan Golkar, PPP dan PAN untuk jangan berlama-lama dalam memutuskan siapa calon yang akan diusung maju Pilpres. Dia meminta, ketiga ketum parpol untuk segera menentukan figur. Karena sejauh ini ketiganya sudah sering melakukan pertemuan.
Jokowi meyakini Partai Golkar tak akan gegabah menentukan capres 2024 untuk dideklarasikan. Golkar diyakini bakal cermat menentukan calon pilihannya di Pilpres 2024.
“Saya yakin, saya yakin, saya yakin Golkar akan dengan cermat, akan dengan teliti, akan dengan hati-hati tidak sembrono dalam mendeklarasikan calon presiden dan wakil presiden 2024. Meskipun tadi saya lihat sudah teriak semua Pak Airlangga Hartarto dan saya juga meyakini bahwa yang akan dipilih oleh partai Golkar, capres maupun cawapres ini adalah tokoh-tokoh yang bener,” kata Jokowi.
Diberitakan sebelumnya, Jokowi memilih tak berkomentar soal deklarasi NasDem yang menetapkan Anies Baswedan sebagai capres 2024. Suasana masih dalam duka terkait tragedi Kanjuruhan Malang, kata Jokowi berbicara merespons deklarasi politik itu.
“Saya tidak, saya tidak, saya tidak, saya tidak ingin berkomentar karena posisinya masih kita dalam suasana duka,” kata Jokowi dalam wawancara di Kabupaten Batang, Jawa Tengah, dikutip dari Youtube Sekretariat Presiden, Senin, 3 Oktober.
Sementara, Anies Baswedan memastikan siap melanjutkan kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi) jika jadi pemenang di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
Hal ini disampaikan Anies usai dideklarasikan oleh Partai NasDem sebagai calon presiden (capres). Deklarasi dukungan disampaikan Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh.
“Ada kontinuiti dan ada changes. Itu adalah naturenya sebuah proses pembangunan yang dilakukan oleh bangsa Indonesia," kata Anies kepada wartawan di NasDem Tower, Gondangdia, Jakarta Pusat, Senin, 3 Oktober.
Sesuai pesan Surya Paloh, Anies memastikan akan melanjutkan pembangunan yang sudah ada jika terpilih sebagai presiden. Namun, dia memastikan jika perubahan diperlukan maka hal itu akan dilakukan.
"Tidak mungkin hanya kontinuiti, selalu akan terhadi kontinuiti dan changes. Itu juga yang tadi dipesankan oleh ketua umum. Ketika membicarakan tentang ke depan dan insyaallah itu yang akan kita jalani," tegasnya.