Bagikan:

JAKARTA - 28 September menjadi hari yang bersejarah bagi warga Desa di Pulau Bengkalis. Bagaimana tidak, desa mereka yang jauh dari mana-mana ini, didatangi Presiden Joko Widodo.

Presiden Joko Widodo melakukan penanaman pohon mangrove bersama masyarakat di Pantai Wisata Raja Kecik, Desa Muntai Barat, Kecamatan Bantan, Kabupaten Bengkalis, Provinsi Riau. Kepala Negara menegaskan, rehabilitasi mangrove ini akan terus dilakukan tidak hanya di Kabupaten Bengkalis, tetapi di seluruh Tanah Air. Menurutnya, rehabilitasi mangrove diperlukan karena hutan mangrove dapat menyimpan karbon 4-5 kali lipat lebih banyak daripada hutan tropis daratan sehingga akan berkontribusi besar pada penyerapan emisi karbon.

“Ini meneguhkan komitmen kita terhadap Paris Agreement, terhadap perubahan iklim dunia dan di 2021 ini kita akan melakukan rehabilitasi mangrove di seluruh Tanah Air sebanyak 34 ribu hektare,” ujar Presiden.

Usai mendapat kunjungan itu, ratusan warga Desa di Pulau Bengkalis menggelar syukuran dan doa bersama di Pantai Wisata Raja Kecik, Rabu malam (30/9) pekan lalu. Salah satu doa bersama ditujukan untuk Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Siti Nurbaya.

Pembina Ikatan Pemuda Melayu Riau, Solihin mengatakan doa bersama ini digelar sebagai ucapan syukur atas terlaksananya kunjungan kerja Presiden menanam mangrove bersama masyarakat.

Foto: BPMI Setpres/Laily RE

''Bagi kami ini menjadi sejarah sejak Indonesia merdeka, akhirnya ada Presiden yang melihat langsung bagaimana dampak abrasi di desa kami, dan bahkan ikut menanam mangrove bersama," kata Solihin.

Perhatian Menteri Siti kata Solihin, telah dimulai sejak tahun 2019, dengan memilih Pulau Bengkalis sebagai salah satu lokasi terluas penanaman program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) Mangrove. Di Desa Muntai Barat, luasnya mencapai 100 ha dari total luas 319 ha se Provinsi Riau.

Dari kegiatan ini, mayoritas penduduk desa akhirnya bisa bekerja dan mendapatkan pendapatan di situasi sulit pandemi. Per HOK bahkan bisa mendapatkan pemasukan hingga Rp3-4 juta, yang dibayarkan langsung ke rekening masing-masing.

''Sudah lama kami berharap ada perhatian pemerintah untuk memperbaiki lingkungan, tapi baru Ibu Menteri Siti yang benar-benar memberikan perhatian dan dukungan dalam bentuk kerja nyata. Bagi kami sosoknya adalah pahlawan lingkungan yang bekerja dalam sunyi dengan adanya PEN Mangrove dan sampai mendatangkan Bapak Presiden Jokowi untuk melihat langsung dampak abrasi di pulau terdepan Indonesia ini,'' kata Solihin.

Bahkan dalam rangka persiapan kunjungan Presiden Jokowi, Menteri Siti disebut sudah berada lebih dulu di Bengkalis untuk memastikan segala sesuatunya berjalan dengan lancar. Padahal untuk menuju lokasi membutuhkan waktu yang lama dan perjalanan yang tidak mudah.

Saat kunjungan Presiden Jokowi, masyarakat bersama-sama menanam sekitar 20.000 batang bibit mangrove. Kabupaten Bengkalis menjadi salah satu lokasi terluas target rehabilitasi kawasan pesisir yang masuk program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) mangrove 2020-2021 di Provinsi Riau, dengan luas mencapai 1.292 ha.

''Melalui penanaman bersama-sama harapannya kawasan ini bisa kita perbaiki dan rehabilitasi dalam rangka mengendalikan abrasi, juga dalam mendukung ekowisata daerah. Tentu saja ini akan mendukung ekonomi masyarakat di sini,'' kata Presiden Jokowi.

Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) bersama Badan Restorasi Gambut dan Mangrove (BRGM), melakukan percepatan rehabilitasi mangrove seluas 34.250 ha yang tersebar di 32 Provinsi se Indonesia.

''Rehabilitasi mangrove akan terus kita lakukan di seluruh Tanah Air, karena hutan mangrove menyimpan carbon 4-5 kali lebih banyak dari hutan tropis daratan sehingga akan berkontribusi besar pada penyerapan emisi karbon. Ini juga meneguhkan komitmen kita terhadap Paris Agreement dan perubahan iklim dunia,'' kata Presiden Jokowi.

Pada tahun 2020 pelaksanaan PEN mangrove di wilayah Provinsi Riau dikerjakan oleh 36 kelompok tani, menyerap tenaga kerja mencapai 48.504 HOK (hari orang kerja) dan penanaman bibit sebanyak 3.625.900 batang. Sedangkan pada tahun 2021 PEN mangrove menjangkau luas 5.050 hektar, yang dikerjakan oleh 134 kelompok tani dengan penyerapan tenaga kerja mencapai 210.823 HOK dan target penanaman bibit mangrove sebanyak 14.704.000 batang.

Solihin bersama Menteri LHK Siti Nurbaya (Foto Istimewa)