Bagikan:

MEDAN - Jembatan gantung di Desa Mazingo, Kecamatan Alasa Talumuzoi, Kabupaten Nias Utara, Sumatera Utara, rusak parah. Akibatnya, para pelajar menjadi kesulitan saat menuju sekolah. 

Demi bisa ke sekolah, para pelajar itu harus bertaruh nyawa dengan bergelantungan di seutas tali jembatan gantung yang rusak parah.

Kondisi anak sekolah bergantung di tali menyeberangi sungai ini direspons Gubernur Sumut Edy Rahmyadi. Dia berjanji akan memperbaiki jembatan tersebut. 

Untuk memperbaiki jembatan tersebut, Gubsu Edy menyebut anggarannya bersumber dari APBD Sumut tahun 2022.

"Memang mau kita betulin di 2022 ini, kita buat jembatan, khususnya di Nias menjadi prioritas," ujar Gubsu Edy, Jumat, 1 Oktober.

Gubsu Edy menjelaskan sebelum jembatan roboh karena banjir, dia sempat melihatnya saat kunjungan kerja ke Pulau Nias.

"Beberapa bulan yang lalu saya sudah lihat ke sana. Memang itu harus segera dibetulin. Diganti menjadi jembatan permanen," katanya. 

 

Sebelumnya, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Nias Utara, Herman Zebua saat dikonfirmasi membenarkan kondisi jembatan yang rusak parah. Dia mengatakan, pihaknya juga telah meninjau jembatan tersebut. 

"Iya benar. Itu jembatan gantung, jadi 3 hari lalu ada banjir, kena di sana," kata Herman, 1 Oktober. 

Dia menjelaskan, video itu direkam saat para pelajar itu pulang sekolah.  "Memang pulang sekolah. Kejadiannya, kurang lebih 3 hari lalu," jelasnya. 

Saat ini, kata Herman, Dinas PUPR Kabupaten Nias Utara tengah merancang untuk memperbaiki jembatan tersebut. Herman menegaskan, perbaikan akan dilakukan sesegera mungkin, mengingat kondisi itu sangat berbahaya.