MEDAN - Akses pelajar di Desa Mazingo, Kecamatan Alasa Talumuzoi, Kabupaten Nias Utara, Sumatera Utara, untuk menuntut ilmu di sekolahnya sangat memprihatinkan. Demi bisa ke sekolah, para pelajar itu harus bertaruh nyawa dengan bergelantungan di seutas tali jembatan gantung yang rusak parah.
Aksi pelajar itu terekam dan viral di medis sosial. Dalam video itu terlihat pelajar perempuan dengan menggunakan pakai biru dan putih serta pakaian pramuka terlihat bergantungan seutas tali jembatan gantung.
Dalam narasi di video disebutkan “perjuangan siswa di Nias Utara mau pergi ke sekolah. Alamat Desa Mazingo, Kecamatan Alasa Talumuzoi, Kabupaten Nias Utara. Mudah-mudahan ada yg peduli dan membenahi.”
Pada video terlihat pula, jembatan gantung yang disebarangi para pelajar dalam kondisi rusak parah. Lantai jembatan terbuat dari kayu, sebagian besar sudah tidak ada.
Para pelajar terlihat bergantung pada seutas tali jembatan gantung di aliran Sungai Muzoi. Sebagian temannya yang telah berhasil menyeberang terlihat memberi semangat teman-temannya yang masih berpegangan pada tali.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Nias Utara, Herman Zebua saat dikonfirmasi membenarkan kondisi jembatan yang rusak parah. Dia mengatakan, pihaknya juga telah meninjau jembatan tersebut.
"Iya benar. Itu jembatan gantung, jadi 3 hari lalu ada banjir, kena disana," kata Herman, 1 Oktober.
BACA JUGA:
Dia menjelaskan, video itu direkam saat para pelajar itu pulang sekolah. "Memang pulang sekolah. Kejadiannya, kurang lebih 3 hari lalu," jelasnya.
Saat ini, kata Herman, Dinas PUPR Kabupaten Nias Utara tengah merancang untuk memperbaiki jembatan tersebut. Herman menegaskan, perbaikan akan dilakukan sesegera mungkin, mengingat kondisi itu sangat berbahaya.
"Perbaikannya segera dilakukan, itu berbahaya sekali itu jembatan yang biasa dilewati masyarakat. Jalan lain ada, cuma lebih jauh pasti," kata dia.