Bagikan:

BENGKULU - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bengkulu Utara menyebutkan sebanyak 434 Kepala Keluarga (KK) di dua desa di Bengkulu Utara terisolir akibat dua jembatan putus karena terendam banjir.

Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Kabupaten Bengkulu Utara Eka Hendri mengatakan sebanyak 34 KK yang terisolir dan dua rumah warga terendam banjir berada di Desa Gembung Raya Kecamatan Napal Putih Bengkulu Utara.

Kemudian sebanyak 400 Kepala Keluarga di Desa Pagar Din Kecamatan Ulok Kupai Kabupaten Bengkulu Utara juga terisolir.

"Untuk sementara 434 kepala keluarga yang terisolir akibat dua jembatan putus karena dampak air sungai yang meluap," kata Eka dilansir ANTARA, 19 September.

Dia menjelaskan, akibat curah hujan dengan intensitas tinggi selama beberapa hari mengakibatkan air Sungai Gembung meluap sehingga menyebabkan dua jembatan rusak.

Satu jembatan gantung sepanjang 20 meter dan satu jembatan papan sepanjang empat meter putus dan hanyut terbawa arus sungai.

Akibat putusnya jembatan yang merupakan akses warga Dusun Tiga di Desa Gembung Raya menuju ke pusat desa dan satu jembatan di Desa Pagar Din tepatnya di Dusun satu mengalami kerusakan parah akibat banjir yang terjadi pada 30 Agustus 2022.

Kemudian dengan tingginya intensitas hujan yang terjadi pada beberapa hari terakhir mengakibatkan kerusakan yang terjadi makin parah sehingga jembatan tidak dapat dilewati dengan menggunakan kendaraan roda dua.

"Sebab jembatan tersebut merupakan akses satu-satunya menuju pusat Desa Pagar Din Kecamatan Ulok Kupai," ujarnya.

Atas kejadian tersebut, pihaknya telah menyalurkan bantuan logistik berupa beras dan mie kepada 34 kepala keluarga yang terisolir di Desa Gembung Raya.

Selain itu, pihaknya juga terus melakukan pemantauan dan berkoordinasi dengan Dinas PUPR Kabupaten Bengkulu Utara dan dinas terkait sebab hingga saat ini 434 desa masih terisolir.