Sepekan Terakhir, 4 Jembatan di Cianjur Rusak Diterjang Banjir
Hunian darurat milik warga korban gempa di Desa Cijedil, Kecamatan Cugenang, Cianjur, Jawa Barat, rusak terbawa banjir yang melanda Senin (20/3/2023) malam.(ANTARA)

Bagikan:

CIANJUR - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, mencatat empat jembatan penghubung antardesa di Kecamatan Takokak, Sukanagara dan Sukaresmi, putus akibat diterjang banjir selama satu pekan terakhir.

Kepala BPBD Cianjur, Dindin mengatakan untuk mengantisipasi agar warga tidak terisolir pihaknya melalui kecamatan dan desa meminta dibangunkan jembatan darurat, sambil menunggu koordinasi dengan dinas terkait di Pemkab Cianjur.

"Sebagian besar jembatan permanen ambruk tersapu derasnya air sungai, sehingga warga di tiga kecamatan berharap pembangunan jembatan dapat segera dilakukan karena merupakan akses utama warga terlebih perekonomian," katanya dikutip ANTARA, Minggu 2 April.

Pembangunan jembatan darurat di Kecamatan Takokak dan Sukanagara dan Sukaresmi langsung dilakukan aparat desa bersama warga sekitar, sehingga akses warga yang sempat terisolir sudah kembali terbuka. Namun jembatan darurat yang dibangun belum dapat dilalui kendaraan roda empat.

Sedangkan untuk pembangunan kembali jembatan yang putus, pihaknya sudah melaporkan ke Dinas Perkimtan dan PUTR Cianjur, dua diantaranya di Kecamatan Sukanagara, satu unit di Kecamatan Takokak dan satu unit di Kecamatan Sukaresmi.

"Harapan kami pembangunan kembali jembatan yang putus dapat segera dilakukan agar aktifitas warga di tiga kecamatan kembali normal karena selama keberadaan jembatan menjadi akses utama dan tercepat bagi warga," katanya.

Sementara Kepala Desa Simpang, Kecamatan Takokak, Deden, mengatakan akibat banjir yang melanda kawasan tersebut dua hari yang lalu menyebabkan puluhan rumah dan lima hektare area sawah siap panen terendam banjir, ditambah satu unit jembatan putus terbawa banjir.

"Kalau yang putus jembatan penghubung antar desa dan kecamatan, sehingga aktifitas warga sempat terisolir, namun hari kedua setelah banjir bandang, kami bersama aparat kecamatan membangun jembatan darurat yang dapat dilalui kendaraan roda dua," katanya.

Pihaknya berharap pembangunan kembali jembatan yang putus dapat segera dilakukan karena merupakan akses utama warga dalam beraktivitas terutama anak sekolah yang banyak melintas untuk pulang dan pergi sekolah.

"Harapan kami secepatnya dibangun karena jembatan yang putus ini merupakan akses utama penghubung beberapa desa yang setiap harinya ramai dilalui