Bagikan:

JAKARTA - Sejumlah delegasi dari Jepang yang dipimpin oleh Advisor, The Building Center of Japan Senior Advisor, Japan Bank for International Cooperation (JBIC) Hiroto Izumi didampingi Direktur Jenderal (Dirjen) Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Diana Kusumastuti mengunjungi lokasi pembangunan di kawasan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.

Dalam kunjungan tersebut, Hiroto Izumi bersama rombongan mengawalinya dengan melihat pembangunan infrastruktur untuk pemenuhan kebutuhan air baku di IKN, yakni Bendungan Sepaku Semoi. 

Dirjen Cipta Karya Kementerian PUPR Diana Kusumastuti mengatakan, diperkirakan kebutuhan air baku Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) IKN Nusantara sekitar 900 liter/detik.

"Untuk tahap awal akan dibangun Water Treatment Plant (WTP) atau Instalasi Pengolahan Air (IPA) yang diambil dari Bendungan Sepaku Semoi berkapasitas 350 liter/detik dan juga WTP Intake Sungai Sepaku sebesar 300 liter/detik," kata Diana lewat keterangan tertulisnya, Sabtu, 1 April.

Diana menyebut, WTP/IPA tersebut akan dilengkapi dengan jaringan perpipaan dengan panjang sekitar 20 Km ke KIPP IKN dan juga bangunan tampungan air (resevoar). "Pembangunan sistem penyediaan air baku ini akan didukung dengan teknologi yang lebih bagus dari teknologi air minum yang saat ini ada di Indonesia," ujarnya.

Sementara, Kepala Balai Wilayah Sungai (BWS) Kalimantan IV Harya Muldianto mengatakan, Bendungan Sepaku Semoi yang dibangun dengan kapasitas tampung 10 juta m3 dan luas genangan 280 ha, dapat melayani air baku sebesar 2.500 liter/detik. 

"Saat ini progres Bendungan Sepaku Semoi sebesar 88 persen dan akan kami selesaikan di Juni 2023. Selain bendungan, Kementerian PUPR juga tengah menyelesaikan Intake Sungai Sepaku untuk melayani air baku sebesar 3.000 liter/detik," ucapnya.

Selain untuk penyediaan air baku, kata Harya, Bendungan Sepaku Semoi juga difungsikan untuk pengendalian banjir dan kawasan wisata. "Nantinya, untuk memenuhi kebutuhan air baku jangka panjang di IKN, akan dibangun lagi satu bendungan, yakni Bendungan Batu Lepek dengan kapasitas 4.300 liter/detik," tuturnya.

Selain melihat pembangunan infrastruktur pemenuhan kebutuhan air baku IKN, para delegasi Jepang tersebut juga melihat lokasi titik nol IKN, pembangunan Istana Negara, rumah susun Hunian Pekerja Konstruksi, dan Jalan Sumbu Kebangsaan sisi Barat sepanjang 2,99 km. 

"Kami siap mendukung pembangunan IKN untuk dapat selesai dengan cepat. Great job," imbuh Hiroto.