Bagikan:

JAKARTA - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengatakan, adanya sejumlah peluang kerja sama pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara dengan Jepang.

Hal tersebut diungkapkan Menteri Basuki saat melakukan pertemuan dengan sejumlah Delegasi Jepang yang dipimpin oleh Penasihat Khusus Perdana Menteri Jepang Mori Masafumi, pada Rabu, 6 September.

"Terdapat sejumlah pekerjaan yang baik untuk dilakukan kerja sama antara Indonesia dan Jepang, salah satunya rencana pembangunan Bendungan Batu Lepek untuk mendukung kapasitas Bendungan Sepaku Semoi dalam menyediakan air baku di IKN," ujar Basuki dalam keterangan tertulis yang diterima VOI, pada Kamis, 7 September.

Menteri Basuki mengatakan, saat ini Kementerian PUPR sudah membangun Bendungan Sepaku Semoi untuk IKN dengan kapasitas 2000 liter per detik, namun dari proyeksi hanya mencukupi sampai di 2030 berdasarkan rencana pengembangan IKN.

Sehingga, Kementerian PUPR telah merencanakan proyek Bendungan Batu lepek yang merupakan bendungan lebih besar di IKN, berkapasitas 8000 liter per detik.

Basuki menyebut, kesempatan lainnya untuk kerja sama infrastruktur di IKN adalah dalam pembangunan kereta api dari Balikpapan ke IKN.

"Hal ini untuk meningkatkan akses ke IKN selain saat ini sudah dibangun jalan tol yang akan mempersingkat waktu tempuh dari Balikpapan," ujarnya.

Menurut Basuki, potensi kerja sama selanjutnya di IKN adalah terkait energi.

"Saya mengetahui Jepang sudah mempunyai program green energy, saya harap dapat melakukan kerja sama di bidang tersebut," ucap dia.

Selain itu, Basuki menyebut, diperlukan juga investasi di bidang komersil seperti properti, hotel, rumah komersil, dan rumah sakit.

"Jika ada investor yang tertarik dan merasa kesulitan bisa langsung bertemu saya. Saya siap membantu dan memastikan kemudahan dalam berinvestasi," tuturnya.

Sementara itu, Penasihat Khusus Perdana Menteri Jepang Mori Masafumi mengatakan, saat ini Jepang sedang melakukan penelitian dalam mendukung pengembangan kawasan IKN.

"Poin-poin yang disampaikan Bapak Menteri PUPR tersebut dapat jadi masukan dalam penelitian yang sedang dilakukan. Setelah ada hasil penelitian dari JICA, akan jadi bahan pertimbangan untuk masterplan pengembangan IKN," ungkapnya.

Adapun hingga saat ini telah dilaksanakan 79 paket pekerjaan pembangunan di IKN yang terbagi menjadi dua tahap.

Untuk progres pembangunan tahap pertama yang dimulai dari tahun 2020 sebanyak 40 paket saat ini sudah sebesar 43,3 persen, sedangkan untuk yang tahap kedua sebanyak 39 paket baru dimulai konstruksinya sejak Maret 2023.