Bagikan:

MATARAM - Banjir yang melanda lima kelurahan di wilayah Kota Bima, Provinsi Nusa Tenggara Barat, berdampak pada 41 hektare milik 267 petani terancam gagal panen.

"Data sementara luas lahan sawah yang terdampak banjir mencapai 41 hektare. Kami masih terus melakukan pendataan di lima kelurahan hingga pagi ini," kata Kepala Pelaksana BPBD Kota Bima Gufran dikutip ANTARA, Minggu 2 Maret.

Ia menyampaikan bahwa hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang mengguyur bagian wilayah Kota Bima pada Sabtu 1 April pukul 15.40 hingga 18.00 WITA menyebabkan banjir di wilayah Kelurahan Dodu, Mande, Sadia, Paruga, dan Kendo.

Selain menggenangi lingkungan permukiman dan jalan, Gufran mengatakan, banjir menyebabkan areal persawahan terendam, termasuk lahan padi dan jagung yang sudah siap panen di daerah tersebut.

BPBD Kota Bima telah berkoordinasi dengan Taruna Siaga Bencana (Tagana) dan Dinas Sosial untuk menyalurkan bantuan makanan kepada warga yang terdampak banjir.

Setelah banjir surut pada Minggu pagi, Gufran mengatakan, petugas BPBD, Tagana, dan Dinas Sosial Kota Bima juga membantu membersihkan lingkungan permukiman dan fasilitas publik yang terdampak banjir.

"Kegiatan pembersihan akan dilanjutkan pada Senin (3/4) karena masih ada tiga potong kayu besar yang terbawa arus harus kita eksekusi karena menghalangi rumah," katanya.