Bagikan:

JAKARTA - Juru bicara pemerintah untuk penanganan COVID-19 Achmad Yurianto (Yuri) mengatakan, terjadi penambahan kasus konfirmasi positif sebanyak 1.752 pasien per Sabtu, 18 Juli pukul 12.00 WIB. Total kasus positif menjadi 84.882 orang.

Per hari ini, akumulasi kasus COVID-19 di Indonesia telah menyalip jumlah kasus COVID-19 di China. Dilihat dari situs worldometers, total kasus negara yang memiliki pasien virus corona pertama ini berada pada angka 83.644 dengan pertambahan 22 kasus hari ini. Total pasien sembuh 78.758, dan kematian 4.634.

Penanganan corona di Indonesia dan China sendiri memiliki sejumlah perbedaan. Jika Indonesia menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), China menerapkan lockdown atau penutupan wilayah.

Lockdown pertama kali diterapkan di Wuhan, Provinsi Hubei selama 76 hari sejak 23 Januari. Langkah ini dinilai efektif menghambat penyebaran COVID-19. China juga langsung membangun 16 rumah sakit sementara di sana. Rumah sakit tersebut dapat menampung 13 ribu tempat tidur.

Kembali kepada penjelasan Yuri, jumlah pasien meninggal per hari ini kasus meninggal bertambah 59 orang, sehingga totalnya menjadi 4.016 orang. Ada sebanyak 1.434 orang sehingga total kasus sembuh sebanyak 43.268 orang.

Yuri menyebut, saat ini pemerintah telah meniadakan penggunaan istilah pasien dalam pengawasan (PDP) dan orang dalam pemantauan (ODP). Kini, istilah yang digunakan adalah kelompok suspek. 

Lebih lanjut, Yuri mengungkap, per hari ini ada sebanyak 37.593 orang kelompoknya suspek dipantau. Pasien tersebut tersebar di 464 kabupaten/kota yang terdampak di 34 Provinsi.

Provinsi dengan jumlah kasus baru terbanyak hari ini adalah DKI Jakarta dengan 346 kasus baru dan total 16.236 kasus. Kemudian, provinsi dengan kasus baru tinggi lainnya berada di Jawa Tengah dengan 266 kasus dan total 6.632. 

Kemudian, Jawa Timur 204 kasus dengan jumlah 18.033. Saat ini Jawa Timur menjadi provinsi akumulasi kasus terbanyak se-Indonesia. 

Selanjutnya, angka kasus baru yang tinggi juga berada di Sulawesi Selatan dengan 186 kasus baru dan 7.881 total kasus, Sumatera Utara dengan 147 kasus baru dan total 2.923 kasus, dan Kalimantan Selatan dengan 107 kasus baru dan total 4.829 kasus.

"17 Provinsi hari ini melaporkan penambahan kasus di bawah 10, dan ada 5 provinsi yang tidak ada penambahan kasus di antaranya adalah Aceh, Kalimantan Barat tidak ada kasus sama sekali namun melaporkan 6 sembuh," katanya, di Graha BNPB, Jakarta Timur, Sabtu, 18 Juli.

Kemudian, kata Yuri, Kalimantan Tengah yang tidak ada penambahan kasus dan melaporkan 30 sembuh. Kalimantan Utara tidak ada penambahan kasus baru dan satu orang sembuh. 

Lebih lanjut, total spesimen yang sudah diperiksa sebanyak secara akumulatif sebanyak 1.201.014. Rinciannya, 1.171.388 spesimen diperiksa menggunakan real time polymerase chain reaction (RT-PCR) dan 29.626 spesimen diperiksa menggunakan tes cepat molekuler (TCM). 

"Dari pemeriksaan ini kita dapatkan kasus konfirmasi positif sebanyak 1.752 orang. Sehingga totalnya menjadi 84.882 orang," jelas Yuri.

Pemeriksaan ini dilakukan di 176 laboratorium RT-PCR aktif, 117 laboratorium TCM, dan 308 laboratorium jejaring. Tingkat kasus positif sebesar 12,2 persen dari seluruh pemeriksaan yang dilakukan.