JAKARTA - Juru bicara pemerintah untuk penanganan COVID-19 Achmad Yurianto (Yuri) memaparkan, terjadi penambahan kasus konfirmasi positif sebanyak 1.462 pasien per Jumat, 17 Juli pukul 12.00 WIB. Total kasus positif menjadi 83.130 orang.
Per hari ini, akumulasi kasus COVID-19 di Indonesia hampir menyalip jumlah kasus COVID-19 di China. Dilihat dari situs www.worldometers.info, total kasus negara yang memiliki pasien virus corona pertama ini berada pada angka 83.622, dengan pertambahan 10 kasus hari ini.
Kemudian, pasien meninggal per hari ini bertambah 84 orang, sehingga menjadi 3.957 pasien. Ada penambahan sebanyak 1.489 pasien sembuh, sehingga total menjadi 41.834 pasien.
Yuri menyebut, saat ini pemerintah telah meniadakan penggunaan istilah pasien dalam pengawasan (PDP) dan orang dalam pemantauan (ODP). Kini, istilah yang digunakan adalah kelompok suspek.
"Pemantauan kita terhadap kasus suspek sampai saat ini mencapai 46.493 orang," kata Yuri di Graha BNPB, Jakarta Timur, Jumat, 17 Juli.
Provinsi dengan jumlah kasus baru terbanyak hari ini adalah Jawa Timur dengan 255 kasus baru dan total 17.829 kasus. Jawa Timur menjadi provinsi akumulasi kasus terbanyak se-Indonesia.
Kemudian, provinsi dengan kasus baru tinggi lainnya berada di DKI dengan 253 kasus dan total 15.889 kasus, Jawa Tengah dengan 238 kasus dan total 6.366 kasus. Kalimantan Selatan dengan 101 kasus dan total 4.722 kasus
Selanjutnya, angka kasus baru yang tinggi juga berada di Bali dengan 86 kasus baru dan 2.619 total kasus, Sumatera Utara dengan 83 kasus baru dan total 2.776 kasus, dan Sulawesi Selatan dengan 83 kasus baru dan total 7.713 kasus.
Dari 34 Provinsi yang melaporkan, ada 18 provinsi melaporkan kasus baru di bawah 10. Dari provinsi tersebut, 6 di antaranya melaporkan bahwa hari ini tidak ada penambahan kasus baru.
"Provinsi yang melaporkan tak memiliki kasus baru adalah Bangka Belitung, Kalimantan Barat, kepulauan Riau, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, dan Nusa Tenggara Timur," ungkap dia.
Lebih lanjut, total spesimen yang sudah diperiksa sebanyak secara akumulatif sebanyak 1.175.462. Rinciannya, 1.146.282 spesimen diperiksa menggunakan real time polymerase chain reaction (RT-PCR) dan 29.180 spesimen diperiksa menggunakan tes cepat molekuler (TCM).
"Jumlah spesimen yang telah adalah sebanyak 29.176 spesimen," jelas Yuri.
Pemeriksaan ini dilakukan di 176 laboratorium RT-PCR aktif, 117 laboratorium TCM, dan 308 laboratorium jejaring. Tingkat kasus positif sebesar 12,2 persen dari seluruh pemeriksaan yang dilakukan.