Beda dengan AUKUS, Uni Eropa dan China Sepakat untuk Tetap Bekerja Sama Meski Ada Perbedaan
Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa Josep Borrell bersama Menteri Luar Negeri Wang Yi . (Twitter/@JosepBorrellF)

Bagikan:

JAKARTA - Uni Eropa dan China harus terus terlibat sejumlah kerja sama, meski ada perbedaan, kata Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa Josep Borrell dalam panggilang video dengan koleganya Menteri Luar Negeri China Wang Yi, menurut organisasi regional tersebut.

"Perwakilan Tinggi mencatat, sementara ketidaksepakatan masih berlanjut, Uni Eropa dan China perlu terus terlibat secara intensif di sejumlah bidang penting," kata Uni Eropa, menambahkan Borrell menggarisbawahi karakter inklusif dan kooperatif dari strategi Indo-Pasifik Eropa, mengutip Reuters 29 September.

Sementara, Menteri Luar Negeri China Wang Yi mengatakan kedua belah pihak harus melanjutkan tren peningkatan keterlibatan, dalam upaya untuk meningkatkan kepercayaan politik dan mengelola perbedaan mereka, menurut sebuah pernyataan di situs web kementerian.

Uni Eropa mengambil sikap yang lebih lunak terhadap China, salah satu mitra dagang terpentingnya, daripada Amerika Serikat yang telah mencapai kesepakatan keamanan baru Indo-Pasik dengan Inggris dan Australia (AUKUS) yang secara luas dipandang, dirancang untuk melawan ketegasan China yang tumbuh di Pasifik. .

Tetapi, para kritikus mengatakan perjanjian itu melemahkan upaya lebih luas Presiden Amerika Serikat Joe Biden, untuk menggalang sekutu seperti Prancis guna tujuan itu, setelah Australia membatalkan kesepakatan kapal selam konvensional dengan Paris untuk membeli kapal selam nuklir AS, membuat marah Prancis.

Dalam upaya terbaru untuk memperbaiki hubungan trans-Atlantik, Borrell, menurut seorang juru bicara, menyambut pernyataan bersama oleh Presiden Biden dan Presiden Prancis Emmanuel Macron, di mana mereka setuju untuk berbicara untuk membangun kembali kepercayaan setelah sengketa kapal selam.