Bagikan:

JAKARTA - Presiden Prancis Emmanuel Macron terkena lemparan telur saat mengambil bagian dalam acara makanan di Lyon pada Hari Senin.

Ini bukan insiden pertama orang nomor satu di Prancis tersebut menjadi sasaran penyerangan, saat melakukan kunjungan kerja atau kegiatan di luar istananya.

"Telur itu memantul dari bahu Presiden Macron dan pecah di lantai tepat di depan saya," Florence Lago, seorang jurnalis untuk publikasi Prancis Lyon Mag, mengatakan kepada CNN, seperti dikutip 28 September.

Lyon Mag membagikan video insiden di pameran makanan dan perhotelan SIRHA di akun Twitter-nya. Klip itu menunjukkan telur memantul dari bahu Presiden Macron, sebelum kamera menyorot ke pejabat yang menahan seorang pria di antara kerumunan.

Motivasi di balik insiden itu masih belum jelas. Lago mengatakan dia melihat seorang pria muda melempar telur tetapi dia tidak mendengarnya meneriakkan apa pun. Dia mengatakan petugas keamanan segera mengawal pria tersebut keluar dari tempat itu.

Seorang juru bicara Istana Elysée, yang bersama Macron pada saat itu, mengatakan kepada CNN, insiden itu dibesar-besarkan.

"Presiden berjalan-jalan selama dua jam, dia disambut dengan hangat dan semuanya tenang. Tidak ada yang bisa dikatakan tentang itu karena itu tidak mengganggu jalannya," kata juru bicara itu.

"Saya di sebelah Presiden, saya dapat memberitahu Anda tidak ada cerita," sambung juru bicara tersebut.

Sebelum peristiwa kemarin, Presiden Macron juga sempat mengalami dua peristiwa yang tidak mengenakan. Terbaru pada Bulan Juni lalu, saat melakukan kunjungan ke Prancis tenggara.

Kala itu, Presiden Macron ditampar di wajahnya oleh seorang pria saat menyapa warga, di tengah-tengah kunjungannya. Kendati demikian, Presiden Macron tetap melanjutnya menyapa warga lainnya usai penamparan, meski pengawalnya sempat menariknya ke belakang.

Saat masih menjadi calon presiden, Emmanuel Macron sempat menjadi sasaran lemparan telur pada tahun 2017 lalu. Tak seperti kejadian kemarin, ketika itu telur pecah di bagian kepalanya.

Dengan pemilihan presiden Prancis kurang dari setahun lagi, Emmanuel Macron tengah berusaha untuk meraih perhatian dan dukungan pemilik suara. Pada Bulan Juni, partainya tampil buruk dalam pemilihan daerah, yang diawasi ketat menjelang pemilihan presiden April mendatang. Namun, mengingat tingkat partisipasi pemilih yang rendah, para pakar politik mengatakan sulit untuk menarik kesimpulan.