Krisis Pengemudi Truk Sebabkan Pembelian Panik:  Warga Berkelahi di SPBU, Pemerintah Inggris Kerahkan Tentara
Ilustrasi antrian di SPBU Inggris. (Wikimedia Commons/Philafrenzy)

Bagikan:

JAKARTA - Antrean pengemudi di Inggris mengular di sejumlah pom bensin yang masih melayani konsumen, namun harus mengantri panjang untuk mendapatkan bahan bakar, akibat kelangkaan pasokan bahan bakar karena kurangnya pengemudi truk tanki.

Kekurangan pengemudi truk pasca-Brexit, diperburuk oleh penghentian pengujian SIM truk selama penguncian COVID, menyebabkan kekacauan melalui rantai pasokan Inggris dalam segala hal mulai dari makanan hingga bahan bakar, meningkatkan momok gangguan dan kenaikan harga menjelang Natal.

Menteri Urusan Bisnis Kwasi Kwarteng mengatakan, sejumlah pengemudi tanker militer telah disiapkan untuk dikerahkan untuk mengirimkan bahan bakar jika diperlukan.

"Saya tidak percaya, ini gila," kata David Scade, seorang pengemudi truk pengiriman berusia 33 tahun yang berkendara berjam-jam mencari bahan bakar di London, mengutip Reuters 28 September.

"Mereka terus mengatakan tidak ada kekurangan, tapi saya kira semua orang panik sekarang," ujar Scade yang sedang mengisi bahan bakar di sebuah pompa bensin Shell di London.

Perkelahian pecah di beberapa SPBU Inggris saat para pengemudi berebut bahan bakar. Tenaga medis mengatakan, tenaga kesehatan harus diprioritaskan untuk mengisi mobil mereka agar layanan kesehatan tetap bekerja.

Suasana kekacauan telah mencengkeram ekonomi terbesar kelima di dunia dalam beberapa pekan terakhir karena kekurangan pengemudi truk membuat rantai pasokan tegang dan lonjakan harga gas alam grosir Eropa membuat perusahaan energi bangkrut.

Pengecer, pengemudi truk, dan perusahaan logistik telah memperingatkan bahwa harga untuk segala sesuatu mulai dari energi hingga hadiah Natal harus naik.

Pemerintah, perusahan bahan bakar dan pengelola SPBU menyebut persediaan bahan bakar cukup, tetapi kurangnya pengemudi truk, dikombinasikan dengan pembelian panik, membuat kelangkaan bahan bakar terjadi.

Begitu gawatnya situasi sehingga British Medical Association menyerukan agar petugas kesehatan mendapatkan prioritas akses bahan bakar, untuk memastikan layanan kesehatan dapat beroperasi.

Permintaan bahan bakar berarti bahwa 50 persen hingga 90 persen SPBU kehabisan stok bahan bakar di beberapa wilayah Inggris, menurut Asosiasi Pengecer Bensin (PRA).

Terkait dengan kekurangan pengemudi truk, Pemerintah Inggris pada Hari Minggu mengumumkan rencana untuk mengeluarkan visa sementara untuk 5.000 pengemudi truk asing.

Pengangkut, pompa bensin dan pengecer mengatakan tidak ada perbaikan cepat karena kekurangan pengemudi truk - diperkirakan sekitar 100.000 - sangat akut, dan karena mengangkut bahan bakar menuntut pelatihan dan lisensi tambahan.

Konsorsium Ritel Inggris (BRC) mendesak pemerintah untuk memperluas ukuran dan cakupan skema untuk menarik pengemudi truk yang dibutuhkan, untuk menjaga pasokan Natal tetap pada jalurnya.

"Untuk menghindari kekecewaan bagi jutaan rumah tangga selama musim perayaan, kami mendesak pemerintah untuk segera memperluas program ini, baik dalam ukuran dan cakupan, kepada pengemudi HGV di semua sektor industri ritel," pinta Andrew Opie, direktur makanan dan keberlanjutan di BRC.

"Ini akan memakan waktu berbulan-bulan sebelum ada cukup banyak pengemudi Inggris baru untuk menutupi kekurangan tersebut," pungkas Opie.