Bagikan:

JAKARTA - Pemerintah melalui Kementerian Kesehatan (Kemenkes) melakukan penyemprotan atau fogging di seluruh venue Pekan Olahraga Nasional (PON) Papua. Hal ini dilakukan untuk mencegah ancaman malaria yang diakibatkan dari gigitan nyamuk.

"Dalam 2 pekan terakhir kemenkes dan Dinkes Papua sudah melakukan fogging ke seluruh venue pertandingan PON dan tempat tinggal atlet memastikan bersih dari nyamuk-nyamuk yang bisa menularkan malaria," kata Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dalam konferensi pers secara daring terkait pelaksanaan PON Papua, Senin, 27 September.

Selain mencegah ancaman malaria, pemerintah juga terus berupa mencegah terjadinya penularan COVID-19. Apalagi, gelaran lomba olahraga ini dilakukan di tengah pandemi.

Budi mengatakan pencegahan ini dilakukan dengan melakukan skrining terhadap para penonton yang akan hadir langsung di venue olahraga. Mantan Wakil Menteri BUMN ini mengatakan, proses skrining dilaksanakan mulai dari cara manual hingga menggunakan aplikasi PeduliLindungi.

"Mengenai prokes, kami sudah bekerja sama dengab satgas COVID dan Dinkes di sana serta panitia penyelenggara PON agar bagaimana penggunaan PeduliLilindungi atau alat skrining lainnya yang bersifat manual agar untuk memastikan agar penonton yang masuk dibatasi 25 persen adalah mereka yang secara kesehatan aman dan tidak menularkan klaster baru," ujarnya.

Tak hanya skrining, Budi memastikan pemerintah akan berupaya menggenjot jumlah penerimaan vaksinasi khususnya di lima Kabupaten Kota penyelenggara PON kali ini.

Lima kabupaten/kota yang jadi tempat pelaksanaan PON Papua adalah Kota Jayapura, Kabupaten Jayapura, Kabupaten Mimika, Kabupaten Merauke, dan Kabupaten Keerom.

Budi mengatakan capaian vaksinasi perlahan menunjukkan jumlah peningkatan yang cukup baik. Namun, masih dibutuhkan penambahan jumlah vaksinasi lagi di beberapa Kabupaten Kota penyelenggara, khususnya untuk vaksin kedua.

"Sebagai laporan, kelima kota penyelenggara PON ini jumlah total target vaksinasinya adalah 648.622, sudah vaksin dosis 1 sebesar 406.531. Jadi 62,7 persen. Vaksin kedua sudah dilakukan di 253.474 orang atau 39 persen," pungkasnya.