Soal Bayi Pun Jadi Manusia Silver, Ini Tanggapan La Nyalla Mahmud Mattalitti
La Nyalla Mahmud Mattalitti. (Foto Istimewa)

Bagikan:

JAKARTA - Ketua DPD RI, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti, mengingatkan kepada orang tua bahayanya mengeksploitasi anak dengan alasan kepentingan ekonomi. Menurut dia eksploitasi akan berdampak buruk pada fisik dan psikologis anak. Hal tersebut ia sampaikan menanggapi eksploitasi anak usia 10 bulan yang dijadikan manusia silver seperti foto viral di kawasan SPBU Parakan, Pamulang, Tangerang Selatan (Tangsel).

"Saya meminta Dinas Pemberdayaan Masyarakat, Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DPMP3AKB) Kota Tangsel untuk mengungkap foto viral di media sosial yang memperlihatkan bayi laki-laki berusia 10 bulan dicat silver seluruh wajahnya," ujar LaNyalla, Minggu 26 September.

Senator asal Jawa Timur itu menilai hal tersebut tentu akan berdampak negatif terhadap tumbuh kembang anak yang masih bayi.

Ia meminta agar hal tersebut diselidiki dan dilakukan advokasi, karena bentuk-bentuk eksploitasi anak dalam upaya mencari nafkah dalam bentuk apapun tidak diperbolehkan dan melanggar hak-hak anak.

"Apapun alasannya, tindakan tersebut masuk sebagai kategori eksploitasi anak dan jelas melanggar hak-hak mereka. Saya minta hal ini agar diselidiki dan diadvokasi," pinta LaNyalla.

Menurutnya, kulit bayi yang dicat silver sangat membahayakan, karena tentu saja bayi tidak dimandikan dan kotor. Hal tersebut bisa menyebabkan penyakit kulit dan penyakit lainnya seperti gangguan saluran nafas atau paru-paru karena terkena debu serta dampak negatif lainnya.

LaNyalla mengingatkan agar (DPMP3AKB) mengambil langkah-langkah kongkret agar menekan angka eksploitasi anak terutama anak balita yang sudah lama marak. "Ini akan membahayakan generasi yang akan datang baik secara sosial, psikologis dan juga psikis," katanya.

Di sisi lain, LaNyalla juga meminta agar akar persoalan dari hal tersebut segera dituntaskan. Ia melihat faktor ekonomi menjadi dasar orang tua nekat mengeksploitasi anak-anak mereka. Di mata LaNyalla, pundi-pundi uang yang didapat dengan mengeksploitasi anak tak sebanding dengan masa depan mereka yang gemilang.

"Permasalahan ekonomi perlu segeradiselesaikan oleh dinas sosial agar tidak melakukan eksploitasi anak demi mendapat belas kasihan memberi uang receh, tetapi kesehatan anak menjadi korban dan berdampak lebih besar bagi masa depan anak," tutur AA LaNyalla Mahmud Mattalitti.