Prabowo Ingin 500 Rantis Maung dari Pindad Diterima Kemenhan Saat Ulang Tahun TNI
Menhan Prabowo Subianto saat menjajal kendaraan taktis Maung buatan PT Pindad (Foto: Instagram @prabowo)

Bagikan:

JAKARTA - Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto meminta PT Pindad menyelesaikan pesanannya yaitu 500 kendaraan taktis militer (rantis) Maung pada Oktober mendatang.

"Kita berharap Oktober selesai," kata Prabowo kepada wartawan di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta Pusat, Kamis, 16 Juli.

Beberapa waktu lalu, Prabowo telah menjajal mobil ini. Dia mengatakan, pembelian mobil ini merupakan bukti Kementerian Pertahanan mendukung produksi alutsista buatan dalam negeri. 

Prabowo menegaskan, pesanan kendaraan ini harus rampung saat Hari Ulang Tahun TNI yang diperingati pada 5 Oktober mendatang. "Ya, Insyaallah (selesai saat ultah TNI, red)," ungkapnya.

Ketua Umum Partai Gerindra ini mengatakan, pembelian kendaraan ini sesuai dengan perintah Presiden Joko Widodo untuk menghidupkan industri dalam negeri. 

Melalui Pindad, sambungnya, Prabowo ingin menciptakan lapangan kerja untuk masyarakat Indonesia. Salah satunya adalah dengan mengembangkan industri pertahanan dalam negeri. 

Lagipula, kata Prabowo, di tengah pandemi COVID-19 seperti sekarang ini pendapatan bangsa harus ditingkatkan dan caranya adalah dengan memajukan industri pertahanan dalam negeri.

"Jadi memang presiden garisnya industri dalam negeri dibangkitkan. Ya, kita dukung sektor pertahanan," ujarnya.

Sebelumnya, Direktur Utama PT Pindad Abraham Mose mengatakan, Prabowo sebenarnya memesan kendaraan rantis Maung ini sebanyak 3.000 unit. Namun, untuk pemesanan tahap pertama memang hanya 500 unit.

"Beliau sudah ngucap (pesan) 3.000 unit, tapi tahap satu pesannya 500 unit,"  kata Mose kepada wartawan beberapa waktu lalu.

Dia lantas menjelaskan pemesanan tahap pertama ini sebanyak 500 unit agar pihaknya bisa memenuhi minimum quantity order untuk mesin kendaraan.

Maung yang merupakan kendaraan rantis ringan untuk manuver cepat ini satu unitnya dibanderol dengan harga sekitar Rp600 juta. Jika dikalikan dengan jumlah yang dibeli Prabowo, maka jumlah anggaran yang dikeluarkan Kementerian Pertahanan sebesar Rp300 miliar.