Bagikan:

BANDUNG - Gubernur Jawa Barat (Jabar) M Ridwan Kamil atau Kang Emil mengatakan, hingga saat ini masih belum mendapatkan data pasti terkait informasi adanya 150 kluster COVID-19 di sekolah yang melaksanakan pembelajaran tatap muka (PTM).

"Nah ini yang penting, ada temuan Kemendikbudristek bahwa ada 150 kluster COVID-19 di sekolah di Jabar. Tapi laporan hari ini dari dinas pendidikan bahwa itu datanya belum valid. Sudah dicek ke pusat dari mana datanya itu masih belum terkonfirmasi, ya," kata Kang Emil dalam konferensi pers virtual dari Bandung, Antara, Jumat, 24 September. 

Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Provinsi Jawa Barat Dedi Supendi telah ditugaskan untuk mencari tahu kebenaran terkait kabar tersebut.

"Dari Kepala Dinas Pendidikan Jabar melaporkan bahwa data itu masih belum bisa dikutip secara resmi karena datanya belum pasti. Sehingga kami belum bisa mengiyakan benar terjadi kluster baru di 149 sekolah," kata dia.

"Karena kalau ada, maka komite pasti sudah mendapatkan datanya. Tim dari Disdik jabar mengecek dan hasilnya masih belum bisa dikonfirmasi," ujar dia.

Menurut dia, saat ini prioritas vaksinasi COVID-19 di Jabar akan diarahkan kepada sektor pendidikan terkait dengan diberlakukannya pembelajaran tatap muka (PTM) pada September 2021.

Dia mengatakan idealnya seluruh peserta didik di wilayah Jabar yang mengikuti PTM memang harus sudah divaksinasi.

"Namun, surat edaran dari Mendikbud tidak mengharuskan siswa divaksinasi dulu baru boleh PTM, jadi kita melakukan dua proses bersamaan yang penting dia ada di PPKM level 3 maka boleh tatap muka walaupun belum divaksinasi," ujar dia.

Pihaknya juga akan terus mengupayakan vaksinasi semaksimal mungkin dan jumlah vaksinasi harian di Jabar adalah tertinggi di Indonesia, yaitu 311 ribu dosis per hari.

Kemudian disusul Jawa Tengah 250 ribu dosis per hari, Jawa Timur 219 ribu dosis per hari, Jakarta 62 ribu dosis, Banten 77 ribu dan Sumatera Utara 70 ribu dosis per hari.

"Tentu sudah diarahkan, kita maksimalkan juga ke para siswa yang akan melakukan tatap muka karena tidak ada lagi PPKM level 4 di Jabar. Bahkan dari laporan BNPB terkait kewaspadaan pekan ini 100 persen, di Jabar kewaspadaan rendah alias kuning," kata dia.