Menanti 'Tangan Dingin' Gus Menteri Abdul Halim, Kebumen Nol Persen Kemiskinan Ekstrem di 2021-2022
Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Abdul Halim Iskandar (kedua kiri) (ANTARA)

Bagikan:

JAKARTA - Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Abdul Halim Iskandar menyiapkan Kebumen, Jawa Tengah, menjadi salah satu kabupaten pilot project pada 2021/2022 dalam menurunkan kemiskinan ekstrem hingga nol persen.

"Di 2021 ini kami mengambil tujuh provinsi. Masing-masing provinsi kami ambil lima kabupaten. Di Jawa Tengah ini, Kebumen adalah salah satu yang kami ambil agar di Tahun 2024 bisa bebas dari kemiskinan ekstrem," ujar Mendes dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Antara, Jumat, 24 September. 

Dalam mencapai target itu, Kemendes PDTT telah melakukan pemutakhiran data desa berbasis SdGs Desa.

"Alhamdulillah berdasarkan itu, kita mencoba memberikan satu simulasi agar penyelesaian kemiskinan ekstrem itu bisa kita lakukan," ujar Gus Menteri. 

Menurut Gus Menteri, warga miskin itu ada dua, yakni warga miskin ekstrem yang memiliki hampir seluruh kompleksitas multidimensi kemiskinan. Kedua, warga miskin ekstrem yang masih dimungkinkan dapat melakukan aktualisasi diri untuk bertahan hidup.

Dalam penanganan warga miskin ekstrim ini, kementeriannya telah membuat beberapa strategi, yakni memupus kemiskinan ekstrem menjadi nol persen yang dilakukan dengan pendekatan mikro berbasis desa.

Kemudian, subjek penanganan warga berbasis "Satu Nama Satu Alamat" dengan melakukan sensus yang menyasar kepada seluruh warga atau keluarga miskin ekstrem.

Selanjutnya, strategi penanganan penuntasan kemiskinan ekstrem berbasis satuan fase kegiatan dalam satuan wilayah desa dan pelaksanaan tindak lanjut penanganan diusulkan melalui posyandu serta kesejahteraan yang dikembangkan di kantong lokasi permukiman warga miskin ekstrem.

Gus Menteri juga menyampaikan Kemendes PDTT telah menyiapkan aksi penanganan untuk keluarga miskin ekstrem. Misalnya, melakukan pengurangan pengeluaran, seperti gerakan asupan kalori harian, bedah rumah, cek kesehatan oleh posyandu, BPJS Kesehatan dan memberikan beasiswa.

"Salah satu aksi lainnya, yakni meningkatkan pendapatan, seperti adanya padat karya tunai desa, BLT Dana Desa, pekerja di bumdes dan program-program pemberdayaan, serta pendampingan kepada keluarga miskin dan miskin ekstrem," katanya. 

Berdasarkan data Kemendes PDTT, Kebumen memiliki jumlah warga desa miskin ekstrem sebanyak 66.685 jiwa, keluarga miskin ekstrem di desa sebanyak 9.390 keluarga, jumlah desa yang didiami warga miskin ekstrem sebanyak 397 desa dan jumlah kecamatan yang didiami warga miskin ekstrem sebanyak 26 kecamatan.

"Data ini belum 100 persen. Kami berharap, Kebumen dapat mewujudkan target nol persen dalam menurunkan kemiskinan ekstrem di Tahun 2021," kata Gus Menteri.