Bagikan:

JAKARTA - Wakil Ketua Komisi X DPR RI Abdul Fikri Faqih, meminta sekolah yang menggelar Pembelajaran Tatap Muka (PTM) wajib melakukan koordinasi dengan tim Satgas COVID-19 di daerahnya.

Imbauan ini menyusul data Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) sampai dengan Rabu, 22 September, ada 2,77 persen atau sekitar 1.301 klaster terjadi selama pembelajaran tatap muka (PTM) dibuka.

"Koordinasi terus dengan tim COVID-19 di daerah masing-masing,” ujar Fikri, Kamis, 23 September. 

Politikus PKS itu mengingatkan, pihak sekolah yang menggelar PTM tak boleh berjalan sendiri lantaran klaster baru COVID-19 masih mengancam. Terlebih, ada beberapa sekolah yang kedapatan siswanya terkonfirmasi positif COVID. 

"Galakan terus, jangan kendor koordinasi dengan tim COVID-19,” tegasnya.

Disamping itu, dari 1.301 klaster terjadi selama PTM, ditemukan juga sebanyak 7.287 pendidik dan tenaga kependidikan terpapar COVID-19. Oleh karena itu, Komisi X DPR mendorong agar vaksinasi terhadap guru dapat diprioritaskan dan dipercepat sebelum melakukan PTM ini. 

Sebab, kata Fikri, tenaga pengajar sangat rentan terpapar COVID-19 ketika mengajar di masa pandemi ini. Karena selain faktor usia, ada juga penyakit bawaan yang mempersulit mereka jika terpapar.

"Guru dan tenaga pendidikan menurut saya diutamakan, disegerakan, didahulukan, diprioritaskan,” tandasnya.