JAKARTA - Klaster COVID-19 kembali bermunculan di sekolah. Saat ini, pelaksanaan pembelajaran tatap muka (PTM) di Jawa Tengah, yakni Purbalingga dan Jepara memiliki puluhan kasus COVID-19 dari siswa yang mengikuti PTM.
Lalu, bagaimana di Jakarta? Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengklaim sampai hari ini PTM terbatas di Ibu Kota belum memunculkan klaster COVID-19.
"Kami, sampai hari ini yakin, optimis PTM tidak menimbulkan klaster," kata Riza di Balai Kota DKI, Jakarta Pusat, Rabu, 22 September.
Namun, baru-baru ini Kementerian Pendikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) mencatat ada 25 klaster COVID-19 sekolah di Jakarta.
Temuan klaster ini tercatat dalam data real time milik Kemendikbudristek pada laman sekolah.data.kemdikbud.go.id. Data ini dihimpun dari survei 900 responden sekolah.
BACA JUGA:
Tercatat juga, pendidik dan tenaga kependidikan terkonfirmasi positif COVID-19 sebanyak 227 dan peserta didik terkonfirmasi positif COVID-19 sebanyak 241.
Menanggapi hal ini, Riza mengaku pihaknya masih perlu mengecek kembali informasi klaster COVID-19 dari Kemendikbudristek.
"Informasi itu masih perlu kita cek kembali. Nanti Bu Widya (Kepala Dinas Kesehatan DKI) akan mengecek kembali kepastiannya," ujar dia.
Namun, Riza menegaskan penerapan PTM terbatas di Jakarta yang saat ini digelar di 610 sekolah secara umum mematuhi aturan protokol kesehatan.
"Sejauh ini kami meyakini prokes yang dilaksanakan PTM di sekolah sudah sesuai dengan mekanisme, SOP yang ada. Walaupun nanti ada yang tertular, kemungkinan itu dalam perjalanan atau di rumah, bukan di sekolah," jelasnya.