Bagikan:

JAKARTA - Duta Besar Denmark untuk Indonesia, Lars Bo Larsen bertemu dengan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Rabu,, 22 September lalu. Pertemuan keduanya membahas investasi Denmark diberbagai sektor di Jawa Tengah.

Pertemuan keduanya ini lantas belanjut di media sosial, Twitter. Secara mengejutkan, Ganjar tiba-tiba berbicara soal tinggi badan Lars Bo Larsen dalam cuitan di akun resmi @Ganjar Pranowo.

"Rupanya pertemuan ini Biasanya saya paling tinggi diantara orang-orang, tapi tidak di depan Mr Lars Bo Larsen. Nggak tau beliau ini berapa ya tingginya," cuit Ganjar dikutip Jumat, 24 September.

Cuitan Ganjar jelas mengundang atensi dari netizen di aplikasi berlambang burung biru tersebut. Hingga berita ini diturunkan, telah ada 1.893 suka dan 221 Retweet.

Nah, Lars Bo Larsen lantas membalas cuitan Ganjar tersebut. Dia bahkan berjanji memberikan hadiah bagi netizen yang mampu menebak dengan benar atau mendekati.

"KUIS| Ayo bantu Gubernur @provjateng @GanjarPranowo menebak tinggi badan saya.  Ketik perkiraan (dalam cm) di komentar sebelum 24 Sept 18:00. Yg paling mendekati jawaban benar akan mendapat hadiah dari Kedutaan Denmark," balas Lars Bo Larsen di akun pribadinya, @DubesDenmark. 

Twitter Lars Bo Larsen

Tak menunggu waktu lama, netizen langsung menyerbu kolom komentar Lars Bo Larsen dengan menebak tinggi badan.

"190 cm," cuit netizen.

"212 cm, Bismillah," balas netizen yang lain.

Untuk informasi, beberapa sektor yang dibidik pemerintah Denmark di Jateng adalah pengembangan lahan hijau. "Kedatangan kami ke sini untuk membahas soal investasi. Kami tertarik utamanya investasi di bidang energi dan pengembangan lahan hijau di Jateng," kata Larsen.

Sampai saat ini, menurut dia, ada 3 sampai 5 proyek besar pemerintah Denmark di Jawa Tengah. Proyek-proyek itu masih dalam masa pertanggungjawaban negeri penghasil mainan Lego itu.

"Nanti setelah itu selesai, kami akan menambah investasi ke Jateng, khususnya yang bersifat private investment dan juga swasta. Tapi kami masih menunggu kondisi memungkinkan," jelasnya.

Selain energi, sejumlah potensi investasi dapat dikembangkan di Jateng. Denmark sudah memiliki program Jakarta Center for Law Enforcement Cooperation (JCLEC) yang bekerjasama dengan pemerintah Indonesia.

"Nantinya, beberapa founding-nya juga akan mengembangkan investasinya ke sejumlah sektor di Jawa Tengah," pungkasnya.

Ganjar pun menyambut baik kedatangan Dubes Denmark Lars Bo Larsen. Menurutnya, Denmark menjadi salah satu negara yang aktif berkomunikasi dengan Jateng terkait investasi.

"Sudah ada beberapa proyek kerjasama antara Denmark dengan Jawa Tengah di antaranya di Semarang, Cilacap, Karimunjawa, dan Klaten. Selain itu, kerjasama di bidang ekspor impor antara Jateng dan Denmark juga berjalan bagus," katanya.