JAKARTA - Partai Amanat Nasional (PAN) mengusulkan nama Soetrisno Bachir sebagai calon menteri di pemerintahan Jokowi-Ma'ruf Amin.
Ketua DPW PAN DKI Jakarta, Eko Hendro Purnomo alias Eko Patrio, mengungkapkan Soetrisno adalah sosok yang pas masuk dalam Kabinet Indonesia Maju lantaran memiliki rekam jejak yang mumpuni.
"Sangat diapresiasi banget kalau Sutrisno Bachir terpilih jadi menteri, sudah pas tuh," ujar Eko di Gedung DPR, Rabu, 22 September.
Secara pribadi, Eko menginginkan Soetrisno Bachir atau Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan terpilih sebagai pembantu Jokowi. Namun, sang ketum disebut ingin fokus mengurus partai.
"Karena Bang Zul mau konsentrasi ngurusin partai bersama sekjen katanya, jadi kita apresiasi lah," ungkap Eko.
BACA JUGA:
Sebelumnya, Ketum PAN Zulhas menyodorkan nama Soetrisno Bachir apabila diminta Presiden Joko Widodo untuk duduk di Kabinet sebagai menteri.
Hal itu disampaikan pria yang akrab disapa Zulhas dalam diskusinya bersama jurnalis senior Karni Ilyas di kanal YouTube Karni Ilyas Club bertajuk 'Kenapa PAN Akhirnya Masuk Koalisi Jokowi!? Ditawarkan Kursi Menteri!?".
Awalnya Karni yang bertindak sebagai host dalam diskusi khusus tersebut mengawali dengan pertanyaan bagaimana misalnya presiden menawarkan masuk di kabinet, kira-kira menteri apa yang akan diberikan kepada PAN.
Zulhas lantas menjawab, ia mengatakan, memang bukan kebiasaan PAN menyodorkan nama untuk menjadi menteri di pemerintahan. Namun Zul menyinggung nama Soetrisno Bachir.
"Sekali lagi ini memang di luar kebiasaan kita tidak menyodorkan. Memang pernah satu pertemuan saya menyampaikan karena ada Dewan Kehormatan PAN namanya mas Tris (Soetrisno Bachir) itu tim sukses pak Jokowi, dulu ketua KEIN (Komite Ekonomi dan Indrustri). Kalau memungkinkan saya menitip apa saja. Mas Tris sebagai tim sukses pak Jokowi pada waktu itu bisa kembali diperankan apapun terserah," kata Zulhas dalam diskusi tersebut.
Mendengar jawaban Zulhas tersebut, kemudian Karni kembali mencecar Zulhas dengan menyebut Sutrisno Bachir lebih memiliki latar belakang ekonomi.