Tren Duetkan Paslon Pilpres 2024, PAN: Santai, Tak Mau Ikut-Ikutan
Ilustrasi (Pixabay)

Bagikan:

JAKARTA - Partai Amanat Nasional (PAN) belum mau ikut-ikutan menduetkan pasangan calon presiden dan wakil presiden seperti yang ramai belakangan ini terjadi.

Meski pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 masih tiga tahun lagi, tapi partai politik sudah mulai bermanuver menjodoh-jodohkan calonnya untuk diusung pada pemilu presiden mendatang.

Wakil Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Viva Yoga Mauladi mengatakan, partainya masih santai membahas Pilpres 2024. Ia justru menilai, upaya menduetkan pasangan capres dan cawapres hanya bagian dari cek publik atau testing the water saja.

"PAN santai saja, dan tidak mau ikut-ikutan,” ujar Viva, Selasa, 8 Juni.

Wakil ketua Komisi IV DPR itu mengatakan, duet para paslon seperti 'Pendekatan saat pacaran'. Jika upaya menjodohkan tak berhasil maka hanya ramai saja tapi tak jadian.

“Upaya menduetkan pasangan capres hanya bagian dari pedekate politik saja. Hanya rayuan gombal tapi belum pacaran, apalagi ke pelaminan. Makanya, PAN tidak mau,” jelasnya.

Karena itu, kata Viva, PAN hanya ingin fokus untuk penguatan konsolidasi internal partai menuju Pemilu mendatang dengan menargetkan membangun struktur partai hingga tingkat desa atau kelurahan.

“Kita siapkan program pemenangan Pemilu dan mempersiapkan para caleg (calon legislatif) di seluruh daerah. Targetnya, bisa mendapatkan kursi di setiap dapil (daerah pemilihan),” tegasnya.

Kalaupun ingin mencalonkan dari internal partai, PAN merekomendasi tiga nama kandidat terkuat. Yakni Soetrisno Bachir, Hatta Radjasa, dan Zulkifli Hasan. Sebab kata dia, ketiganya mempunyai kapasitas dan track record untuk menjadi pemimpin masa depan.

“Tapi tergantung aspirasi masyarakat dan diputuskan ketua umum di Rakernas pada 2023 awal,” kata Viva.

Seperti diketahui, tren saat ini partai politik mulai menjajaki koalisi dengan menduetkan pasangan calon Pilpres 2024. Diantaranya, Prabowo Subianto-Puan Maharani, Anies Baswedan-Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), Anies-Khofifah, Muhaimin Iskandar-AHY, Airlangga Hartarto-Ridwan Kamil.

Terbaru, Partai Demokrat (PD) menilai koalisi dengan Partai Golkar dapat menjadi solusi perbaikan ekonomi Indonesia ke depan. PD mendorong duet Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dengan Airlangga Hartarto pada Pilpres 2024.

"Koalisi Demokrat dan Golkar pada Pilpres 2024 berpeluang untuk penyelamatan ekonomi di masa depan," kata Deputi Analisa Data dan Informasi Balitbang DPP Demokrat Syahrial Nasution melalui akun Twitter @syahrial_nst, Minggu, 6 Juni.

Syarial menilai koalisi PD-Golkar, seperti saat pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dengan Jusuf Kalla (JK), sangat terbuka untuk diulang. Karena itu, Syarial mendorong AHY dipasangkan dengan Airlangga.