Bagikan:

JAKARTA - Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Gerindra Ahmad Muzani, menegaskan pihaknya menyerahkan kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) terkait wacana reshuffle kabinet yang akan dilakukan dalam waktu dekat ini. Menurut isu yang disebut politikus PAN, reshuffle bakal dilakukan pada Rabu Pon, 8 Desember, pekan depan.

"Kalau Gerindra percaya sepenuhnya kepada Presiden Jokowi untuk melakukan tindakan apa saja sebagai pemegang sebagai kepala pemerintahan," ujar Muzani kepada wartawan, Rabu, 1 Desember. 

Sebagai presiden, Muzani mengingatkan, Jokowi mempunyai hak prerogatif untuk merombak para pembantunya di pemerintahan.

"Mau melakukan reshuffle kementerian apa saja, penggantinya siapa, sepenuhnya kami menyerahkan kepada Presiden karena itu adalah hak prerogatif presiden sehingga kami tidak berusaha mempengaruhi, tidak berusaha, tidak sama sekali. Pokoknya kami percaya sepenuhnya kepada Presiden untuk hal itu," kata Muzani.

Sebelumnya, Wakil Ketua Umum PAN Yandri Susanto, mengaku mendengar kabar bahwa Presiden Joko Widodo bakal melakukan reshuffle kabinet pada Rabu Pon, 8 Desember, pekan depan.

Hal itu dikatakan Yandri menanggapi kabar adanya perombakan kabinet yang belakangan santer diisukan digelar pada akhir tahun ini.

"Saya dengar juga isunya begitu (Rabu Pon 8 Desember, red), katanya sih," ujar Yandri di gedung DPR, Selasa, 30 November. 

Meski begitu, ketua Komisi VIII DPR itu menegaskan bahwa reshuffle kabinet adalah hak prerogatif Jokowi sebagai presiden. "Kan itu hak prerogatif Pak Jokowi. Kalau PAN itu manut sajalah, kapan mau reshuffle," kata Yandri.

Namun PAN, kata Yandri, sudah menyiapkan kadernya apabila diajak Jokowi masuk kabinet. Seperti Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan, Sekjen PAN Eddy Soeparno, dan Ketua DPP PAN Soetrisno Bachir.

"Kita sudah siapkan kader. Sudah sering saya sampaikan. Banyak kader PAN yang siap untuk membantu pemerintahan Pak Jokowi. Ada ketum kan, Bang Zul, ada Mas Tris Ketua MPP, ada Sekjen PAN (Eddy Soeparno), gitu, dan nama-nama lain," katanya.