Bagikan:

JAKARTA - Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Pratikno menegaskan tak ada rencana perombakan kabinet atau reshuffle hingga akhir tahun ini.

Hal tersebut disampaikan menanggapi isu Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan melakukan reshuffle pada Rabu, 8 Desember mendatang atau bertepatan dengan Rabu Pon.

"Sampai saat ini tidak ada rencana. Jadi semua fokus bekerja," kata Pratikno kepada wartawan, Rabu, 1 November.

Ia mengatakan seluruh menteri saat ini bekerja seperti biasa, begitu juga dengan wakil menteri. Lagipula, Pratikno bilang, saat ini pemerintah sedang fokus dan waspada menghadapi varian baru COVID-19 yaitu Omicron.

Kewaspadaan ini dilakukan karena sebentar lagi musim libur Natal dan tahun baru akan segera tiba. Selain itu, langkah ini dilakukan untuk mencegah terjadinya peningkatan kasus COVID-19 yang kini mulai menurun.

"Setahu tidak ada rencana tersebut (reshuffle, red). Jadi pokoknya semua menteri tetap bekerja seperti biasa. Semua wakil menteri tetap bekerja seperti biasa," tegasnya.

"Kita harus waspada apalagi kemudian ada nataru, libur Natal dan tahun baru. Jadi kita antisipasi bagaimana perekonomian tetap bergerak, tetapi COVID tetap terkendali. Semua fokus bekerja," imbuh Pratikno.

Diberitakan sebelumnya, Wakil Ketua Umum PAN Yandri Susanto, mengaku mendengar kabar bahwa Presiden Joko Widodo bakal melakukan reshuffle kabinet pada Rabu Pon, 8 Desember, pekan depan.

Hal itu dikatakan Yandri menanggapi kabar adanya perombakan kabinet yang belakangan santer diisukan digelar pada akhir tahun ini.

"Saya dengar juga isunya begitu (Rabu Pon 8 Desember, red), katanya sih," ujar Yandri di gedung DPR, Selasa, 30 November.

Ketua Komisi VIII DPR itu menegaskan reshuffle adalah hak prerogatif Jokowi sebagai presiden. "Kan itu hak prerogatif Pak Jokowi. Kalau PAN itu manut sajalah, kapan mau reshuffle," kata Yandri.

Meski begitu, kata Yandri, PAN sudah menyiapkan kadernya apabila diajak Jokowi masuk kabinet.

"Kita sudah siapkan kader. Sudah sering saya sampaikan. Banyak kader PAN yang siap untuk membantu pemerintahan Pak Jokowi. Ada ketum kan, Bang Zul, ada Mas Tris Ketua MPP, ada Sekjen PAN (Eddy Soeparno), gitu, dan nama-nama lain," ujarnya.