Genjot Nilai Kerja Sama Ekonomi di Eropa dan Amerika, Indonesia Gelar Dua Forum Bisnis
Terminal kontainer Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya, Jawa Timur. (Wikimedia Commons/Hernawan Widhi)

Bagikan:

JAKARTA - Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Luar Negeri bersama dengan kementerian dan instansi terkait, berkeinginan untuk meningkatkan nilai kerja sama ekonomi di kawasan Amerika Latin dan Karibia di Benua Amerika. Serta Eropa Timur dan Tengah di Benua Eropa.

Ini diungkapkan oleh Direktur Jenderal Amerika dan Eropa Kementerian Luar Negeri I Gede Ngurah Swajaya dalam konferensi pers secara virtual, Senin 20 September. Dikatakannya, diplomasi ekonomi Indonesia terus berlangsung, di tengah kondisi pandemi COVID-19 sejak tahun lalu.

"Meskipun dalam kondisi pandemi, karena memang kebutuhan, akan tetap dilakukan transaksi pemenuhan kebutuhan. Jadi kita akan terus berupaya untuk memfasilitasi interaksi pebisnis di Indonesia dengan pebisnis di kawasan Amerika Latin dan Karibia di Benua Amerika. Serta Eropa Timur dan Tengah di Benua Eropa," ujar Gede Ngurah Swajaya dalam keterangannya.

Diterangkan oleh Gede Ngurah Swajaya, tahun lalu nilai perdagangan Indonesia dengan Eropa Tengah dan Timur tahun lalu sebesar 6,44 miliar dolar Amerika Serikat (AS), turun 4,4 persen dibanding tahun 2019.

Tapi, untuk semester pertama tahun 2021, nilai perdagangan Indonesia dengan kawasan ini mengalami kenaikan sebesar 25,13 persen menjadi 4,229 miliar dolar AS dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Sementara, nilai perdagangan Indonesia dengan kawasan Amerika Latin dan Karibia sepanjang tahun 2020 mencapai 8,25 miliar dolar AS, naik dari tahun 2019 yang senilai 7,75 miliar dolar AS.

Dan, untuk semester pertama tahun 2021, total nilai perdagangan Indonesia dengan kedua negara mencapai 4,91 miliar dolar AS, naik 13,38 persen dibanding periode sama tahun lalu yang sebesar 4,31 miliar dolar AS.

"Untuk itu, kita coba menggelar forum bisnis di dua kawasan ini, untuk terus menggali potensi kerja sama ekonomi. Yang pertama, kita akan menggelar Indonesia - Central & Eastern Europe (INA-CEE) Business Forum 2021 pada 7 Oktober 2021. Sementara yang kedua, kita akan menggelar Indonesia - Latin America & The Carribbean Business Forum 2021 pada 14-15 Oktober 2021 mendatang," terangnya.

Ditambahkannya, jika trend positif ini terus meningkat sampai akhir tahun, Indonesia bisa mencatat rekor surplus perdagangan, yang belum pernah terjadi barangkali selama 10-15 tahun terakhir. Rencananya, kedua forum bisnis ini akan digelar dengan format hybrid.

Dalam kesempatan yang sama, Duta Besar Indonesia untuk Argentina Jonny Sinaga mengungkapkan, nilai ekspor Indonesia Bulan Agustus 2021 angkanya meningkat drastis mencapai lebih dari 21 miliar dolar AS.

"Apa yang dilakukan Kementerian Luar Negeri, bersama dengan Kementerian Perdagangan dan Kementerian Investasi atau BKPM untuk mengadakan forum bisnis, tentunya ikut berusaha mendukung peningkatan ekspor kita walau pun di tengah pandemi," jelasnya.

Untuk diketahui, komoditi ekspor Indonesia ke kawasan Amerika Latin dan Karibia meliputi, minyak nabati, kendaraan, elektronik, karet dan alas kaki. Sementara, komoditi ekspor Indonesia ke kawasan Eropa Tengah dan Timur meliputi, karet, minyak kelapa sawit, sepatu, produk perikanan, kopi, furnitur, elektronik dan komponennya hingga tekstil.